Senin 13 Dec 2021 01:01 WIB

Deklarasi Dini Koalisi dan Manuver Cepat Capres

Tak satupun capres secara jelas mengeluarkan narasi kemana Indonesia dibawa.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Deklarasi para tokoh Indonesia timur dukung Aneis Baswedan maju da?am capres, di Bogor (6/11).
Foto: istimewa
Deklarasi para tokoh Indonesia timur dukung Aneis Baswedan maju da?am capres, di Bogor (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mendukung, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid soal pengumuman koalisi calon presiden sejak dini. Menurutnya, hal ini, akan membuat kandidat Capres-Cawapres bisa bermanuever lebih cepat.

Herry menyampaikan, deklarasi kandidat di Pilpres 2024, lebih cepat akan lebih baik. Apalagi, desas-desus mengenai siapa yang akan bertarung di Pilpres nanti sudah santer mengemuka.

"Saat ini saja sudah bermunculan banyak kandidat potensial dan umumnya dari kepala daerah yang masa jabatannya akan berakhir sebelum 2024," kata Herry kepada Republika, akhir pekan.

Herry menyampaikan, penentuan koalisi lebih cepat membuat kandidat Capres-Cawapres mampu memikirkan metode kampanye yang efektif. Mereka juga bisa mencapai target pemilih yang lebih luas.

Pertimbangan lain adalah soal kualitas demokrasi. Waktu yang cukup panjang akan memberikan dampak pada penegasan visi misi, jangkauan ke akar rumput hingga efektifitas mobilitas figur untuk mengunjungi setiap daerah termasuk wilayah 3T yang minim tersentuh.

Selain itu, Herry menyebut, publik bisa mempelajari, mendalami, dan mengoreksi visi misi kandidat, program dan usulan inovasi yang disajikan bila koalisi diumumkan lebih cepat. Kata dia, waktu yang lama dapat digunakan untuk menyimulasikan program kerja melalui pilot project di konstituen, bisa dengan program yang sudah ada kemudian dikembangkan dielaborasi lagi atau memunculkan program baru. 

"Saya kira, ini akan menjadikan Indonesia sebagai pelopor Smart Democracy di era disrupsi," lanjut Herry.

Herry juga optimis, polarisasi politik dapat dikurangi bila koalisi diumumkan sejak dini. Sebab, sudah jelas siapa yang bertarung dan kompetitornya.

“Waktu sedini mungkin juga dapat meminimalisasi polarisasi politik karena dari sisi manajemen konflik, konstelasi politik semuanya sudah beradaptasi. Pastinya langkah ini menjadi strategi antisipatif yang efektif bagi demokrasi khusunya persoalan elektoral," tutur Herry. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid setuju jika koalisi calon presiden diumumkan sejak dini. Ini supaya masyarakat tidak memilih calon seperti membeli kucing dalam karung. 

Menurutnya, dibangunnya koalisi sejak awal, juga menjadi bagian pendidikan politik. Supaya masyarakat bisa menilai kesungguhan dan visi misi calon presiden yang berlaga di Pilpres 2024.

"Saya sependapat bahkan saya sudah sampaikan agar para kandidat yang mau maju tidak malu-malu kucing. Koalisi lebih awal akan juga menjadi bagian dari pendidikan politik agar masyarakat dapat menilai kesungguhan dan visi misinya," ujar Jazilul.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement