Senin 13 Dec 2021 06:35 WIB

Retno Paparkan Prioritas Presidensi G20 RI di Pertemuan G7

Tuan rumah pertemuan G7 Inggris meminta Indonesia menjelaskan prioritas presidensi G2

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan prioritas keketuaan Indonesia di G20 yaitu, penguatan arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan prioritas keketuaan Indonesia di G20 yaitu, penguatan arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memaparkan prioritas presidensi G20 Indonesia pada kesempatan pertemuan G7 yang diselenggarakan secara hibrida atau campuran antara kehadiran fisik dan virtual dari Liverpool Inggris. Inggris selaku tuan rumah pertemuan G7 meminta Indonesia menjelaskan prioritas presidensi G20 tahun depan.

"Saya menjelaskan prioritas keketuaan Indonesia di G20 yaitu, penguatan arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital," ujar Retno mengikuti pertemuan ASEAN-G7 secara virtual dari Jakarta, Ahad (12/12).

"Dalam kaitan ini saya menyampaikan harapan agar negara-negara G7 memberikan dukungan penuh pada keketuaan Indonesia di G20," ujarnya menambahkan.

Soal arsitektur kesehatan global yang menjadi prioritas RI, Retno menyampaikan, apresiasi terhadap negara anggota G7 atas dukungan terhadap pendanaan COVAX. Namun demikian, Retno mengatakan, masih terlihat kesenjangan vaksinasi yang melebar antara negara maju dan negara berkembang.

Menurutnya, persoalan tersebut harus diatasi. Retno melihat, bahwa G7 dapat memainkan peran penting untuk mempersempit kesenjangan tersebut. 

Antara lain dengan memastikan kesetaraan akses dan memperkuat rantai pasok kesehatan global. Termasuk, melalui perjanjian Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS Waiver) untuk mendukung produksi vaksin lokal dan solusi medis kritikal.

"Dalam jangka panjang, saya menyampaikan dua hal yang perlu menjadi fokus kita bersama," kata Retno. 

Pertama, memperkuat dukungan finansial terhadap kesiapsiagaan pandemi. Dan kedua, kerja sama long-term yang saya tekankan adalah pentingnya memastikan terbentuknya traktat pandemi yang baru.

Indonesia berharap, agar G20 Joint Finance-Health Task Force atau Gugus Tugas Gabungan Kesehatan-Keuangan G20 dapat berhasil dalam menjajaki modalitas bagi terciptanya mekanisme dukungan yang lebih baik. "Pada saat saya berbicara mengenai G20 Joint Finance-Health Task Force ini banyak sekali negara G7 yang memberikan dukungannya secara langsung," ujar Retno.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement