REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia baru rampung menggelar rangkaian turnamen bulu tangkis bertaraf internasional terlama sepanjang sejarah di Tanah Air, yang berlangsung di Bali selama empat pekan pada 16 November-5 Desember. Hiruk pikuk pun terjadi di Nusa Dua, yang menjadi episenter pelaksanaan acara yang mengusung tiga turnamen yaitu Indonesia Masters (Super 750), Indonesia Open (Super 1000), dan turnamen penutup akhir tahun BWF World Tour Finals.
Kegiatan bertajuk Indonesia Badminton Festival (IBF) ini memakai pranata gelembung, sehingga dibutuhkan tenaga dalam jumlah besar untuk mengurusi hajat peserta dan penghuni area selama kurang lebih satu bulan. Kesibukan terjadi hampir di semua area, baik zona penginapan, dapur restoran, keamanan, hingga ruang media. Tak ketinggalan pula pojok stringing team yang mengurusi kebutuhan perbaikan dan penggantian senar raket pemain.
Menurut Kepala Promosi Yonex Sunrise Berry Tamba, timnya yang terdiri dari lima stringer sudah sibuk sejak hari pertama fase isolasi pada 11 November. Meski turnamen baru dimulai pada 15 November, namun seluruh atlet memanfaatkan waktu senggang mereka untuk berlatih dan uji lapangan.
Setiap atlet dipastikan akan menyambangi pojok stringing team yang lokasinya berada persis di samping arena utama, baik sebelum atau setelah latihan. Beruntung Yonex Sunrise membawa tenaga terbaiknya di ajang IBF 2021, yang sanggup mengurus sekitar 100 raket per harinya.