Senin 13 Dec 2021 07:47 WIB

Bobby Nasution Berupaya Jadikan Medan Pasar Bagi UMKM

Bobby Nasution buka kembali pusat kuliner Kesawan City Walk sebagai pasar bagi UMKM.

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution mengatakan dia berupaya menjadikan kota yang dipimpinnya pasar bagi bisnis produk dan jasa usaha mikro, kecil, dan menengah yang terpukul akibat pandemi Covid-19. (Foto: Bobby Nasution, kiri)
Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution mengatakan dia berupaya menjadikan kota yang dipimpinnya pasar bagi bisnis produk dan jasa usaha mikro, kecil, dan menengah yang terpukul akibat pandemi Covid-19. (Foto: Bobby Nasution, kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution mengatakan dia berupaya menjadikan kota yang dipimpinnya pasar bagi bisnis produk dan jasa usaha mikro, kecil, dan menengah yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Pembukaan kembali pusat kuliner di kawasan bersejarah kota tua Medan sejak 19 November 2021 itu merupakan upaya pemerintah kota menjadikan ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini pasar bagi para pelaku UMKM.

"Kita bantu mereka supaya dapat bertahan dan berkembang. Oleh karenanya, saya ingin melalui Kesawan City Walk (KCW), terbentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan," katanya dalam pernyataan yang dikutip di Medan, Senin (13/12).

Baca Juga

Pemerintah kota sempat menutup sementara KCW yang menggerakkan roda bisnis 153 gerai UMKM yang menawarkan aneka kuliner kepada warga setempat dan wisatawan akibat pandemi Covid-19 pada 5 Mei 2021. Menurut Bobby, sejak pandemi Covid-19 melanda Kota Medan hampir dua tahun terakhir ini, tidak sedikit usaha para pelaku UMKM yang gulung tikar sehingga memaksa mereka beralih profesi. 

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan Anwar Syarif memandang Kesawan City Walk sebagai tempat promosi dan pengembangan UMKM lokal. KCW merupakan langkah strategis Pemkot untuk mewujudkan apa yang disebut "Kesawan Creative Belt" (Sabuk Kreatif Kesawan), "the Kitchen of Asia" (Dapur Asia), serta pemeliharaan dan rekonstruksi warisan sejarah. 

Sabuk kreatif Kesawan itu memiliki empat fokus, yakni pusat kreasi, pasar artisan, seni publik, dan pencitraan kota, katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement