Senin 13 Dec 2021 11:46 WIB

Kanselir Baru Jerman Olaf Scholz Soroti Isu Perbatasan Eropa

Kanselir baru Jerman Olaf Scholz mengatakan tak menoleransi pelanggaran perbatasan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Kanselir baru Jerman Olaf Scholz mengatakan tak menoleransi pelanggaran perbatasan. Ilustrasi.
Foto: AP/John Macdougall/Pool AFP
Kanselir baru Jerman Olaf Scholz mengatakan tak menoleransi pelanggaran perbatasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAW - - Kanselir baru Jerman, Olaf Scholz,  menekankan Eropa tidak akan menolerir upaya merusak integritas teritorial negara-negaranya, Ahad (12/12). Dia mengatakan alat diplomatik seperti Normandy Format harus digunakan untuk meredakan ketegangan setelah pasukan Rusia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina.

Scholz berbicara bersama Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki di Warsawa. Kedua pemimpin mengadakan pembicaraan tentang migrasi, energi, masalah Uni Eropa (UE), dan kekhawatiran akan potensi agresi Rusia di Ukraina.

Baca Juga

“Kami mengamati pergerakan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina dengan sangat prihatin dan kami membuatnya sangat, sangat jelas bahwa perbatasan di Eropa tidak dapat dilanggar, " ujar Scholz.

Scholz menyatakan dia bersama Morawiecki menganggap integritas perbatasan negara-negara tidak dapat diganggu gugat. Tidak seorang pun boleh berpikir mereka dapat dilanggar begitu saja tanpa konsekuensi serius.

Prancis dan Jerman memimpin dalam menengahi kesepakatan damai 2015 antara Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia atau dikenal dengan Normandy Format. Scholz pun menyoroti pemerintah Belarusia yang mendorong migran Timur Tengah di perbatasan timur Polandia dan Uni Eropa tidak manusiawi dan tantangan utama saat ini yang harus ditolak oleh Eropa.

Dia bersumpah solidaritas dengan Polandia melawan cara perang hibrida yang tidak pantas itu. Polandia telah menutup perbatasan dengan Belarusia untuk mencegah ribuan jika penyeberangan ilegal ke UE.

Mengacu pada perselisihan aturan hukum yang semakin intensif antara pemerintah Polandia dan Komisi Eropa, badan eksekutif UE, Scholz menekankan blok 27 negara itu disatukan oleh prinsip-prinsip demokrasi. "Itu juga akan sangat baik dan membantu jika diskusi yang berkelanjutan dapat segera mengarah pada solusi pragmatis yang sangat baik,” katanya.

Morawiecki memberi tahu Scholz tentang proposal Polandia untuk menyelesaikan kebuntuan. Komisi Eropa menahan dana pemulihan pandemi dari Polandia dengan alasan kebijakan pemerintah mengikis independensi peradilan di sana.

Scholz merupakan politisi kiri-moderat berusia 63 tahun. Dia menjadi kanselir Jerman kesembilan pasca-Perang Dunia II, membuka era baru bagi negara berpenduduk terpadat di UE dan ekonomi terbesar setelah masa jabatan 16 tahun oleh Angela Merkel.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement