Senin 13 Dec 2021 12:59 WIB

ASEAN Ajak G7 Percepat Pemulihan Sosial Ekonomi

Kemitraan ASEAN-G7 didorong untuk mempercepat pemulihan sosial ekonomi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kemitraan ASEAN-G7 didorong untuk mempercepat pemulihan sosial ekonomi. Ilustrasi.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kemitraan ASEAN-G7 didorong untuk mempercepat pemulihan sosial ekonomi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - ASEAN mendorong Kelompok Tujuh (G7) mempercepat pemulihan sosial ekonomi berkelanjutan dan inklusif untuk pertumbuhan bersama. Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan ASEAN-G7 Foreign and Development Ministers Meeting secara virtual pada Ahad (12/12) malam waktu Jakarta.

"Pada pertemuan pertama ASEAN-G7, Sekjen ASEAN menegaskan arti penting multilateralisme dan peran institusi multilateral dalam penanganan pandemi. Untuk itu, ASEAN mengajak G7 bekerja sama untuk mempercepat pemulihan sosial ekonomi yang berkesinambungan dan inklusif untuk pertumbuhan bersama," ujar Retno dalam press briefing secara virtual, Ahad.

Baca Juga

Retno mengatakan ASEAN juga menyampaikan apresiasi kepada mitra ASEAN termasuk negara anggota G7 dalam membantu negara anggota ASEAN. Tidak hanya mengatasi pandemi saat ini, tapi juga untuk menghadapi kesehatan darurat di masa mendatang.

Retno menekankan arti strategis kemitraan ASEAN dan G7 dalam mengatasi tantangan-tantangan global terkini. Ia menegaskan selama beberapa dekade ASEAN telah menjadi penentu perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan. Sementara G7 telah menunjukkan kepemimpinan global dalam mengatasi tantangan global.

"Dan saya memberikan penekanan pentingnya kerja sama pada dua hal, yaitu upaya mengatasi pandemi dan pemulihan ekonomi," ujar Retno.

Upaya mengatasi pandemi dilakukan tidak saja pada kesetaraan akses terhadap vaksin tapi juga pentingnya membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat. Sementara mengenai kerja sama mempercepat pemulihan ekonomi, Retno menekankan pentingnya mobilitas bisnis dan rantai pasok global yang aman serta pentingnya mengembangkan arsitektur ekonomi dan finansial global yang inklusif dan berkelanjutan.

"Kemitraan ASEAN-G7 ini dapat menjadi contoh kolaborasi yang baik. Dan kemitraan semacam ini sangat diperlukan dalam membangun

dunia yang inklusif, lebih hijau, dan berkelanjutan," ujar Retno.

Pertemuan ASEAN-G7 merupakan inisiatif Inggris selaku ketua G7 tahun ini. Inggris mengusung tema pemulihan ekonomi yang resilien, berkelanjutan, and inklusif yang dilakukan secara hibrida atau campuran antara fisik dari Liverpool Inggris dan virtual. Selain ASEAN, Inggris juga mengundang Australia, India, Afrika Selatan, Korea Selatan, Uni Afrika, dan Uni Eropa sebagai tamu dalam pertemuan. Seluruh anggota G7 merupakan mitra ASEAN, baik mitra wicara seperti Inggris, AS, Jepang dan Kanada, maupun mitra pembangunan seperti Prancis, Jerman, dan Italia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement