REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung datangi PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal (FT) Pangkalbalam untuk memastikan stok dan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) aman. Hal itu sebagai langkah pemerintah daerah dalam mengatasi kelangkaan BBM.
"Kita harus memastikan dan menjaga stok gasoline dan solar di Pulau Bangka dan Pulau Belitung dalam keadaan aman," kata Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepulauan Babel Ahmad Yani di Pangkalpinang, Senin (13/12).
Ia mengatakan, dalam memastikan stok dan pendistribusian BBM ini, Yani didampingi Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Babel Amir Syahbana tidak hanya mendatangi FT Pangkalabalam, tetapi juga meninjau, memeriksa stok di SPBU dan menampung keluhan masyarakat. Sebab beberapa waktu lalu, terjadi antrean panjang kendaraan di hampir seluruh SPBU akibat stok BBM habis.
"Hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan berdampak pada ekonomi masyarakat," kata Yani.
Manager PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Pangkalbalam Rezky menjamin stok BBM di Babel aman. "Untuk stok produk Gasoline (Pertalite, Pertamax), dari kapal kemarin, kita sudah mendapatkan stok untuk 2 hari ke depan. Lalu, pukul 14.00 WIB ini sudah bersandar juga kapal baru untuk stok 2 hari ke depan. Jadi kebutuhan masyarakat untuk 4 hari ke depan sudah terpenuhi," kata Rezky.
Tidak hanya itu, Rezky menjamin sebelum stok empat hari ini habis, sudah ada kapal yang dijadwalkan masuk ke Babel pada 15, 16, 17 Desember 2021. Kapal yang akan membawa stok Gasoline ke Babel diantaranya, MT STEPHANIE XVIII (1.600 KL), MT PATRA TANKER (1.500 KL), SEAGULL 351 (3.200 KL).
"Selain kapal tadi, kapal kita sudah selesai diproses di loading port Lampung dan direncanakan dalam 36 jam akan ke sini lagi," ujar Rezky.