Senin 13 Dec 2021 15:41 WIB

Anies Bantah Buat Channel YouTube untuk Persiapan Pilpres

Anies mengatakan buat YouTube terkait kebijakan di Jakarta bukan untuk pilpres

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan bantah buat YouTube untuk kepentingan Pilpres (foto: ilustrasi)
Foto: Dok Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan bantah buat YouTube untuk kepentingan Pilpres (foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, membantah pembuatan akun YouTube dari Pendopo untuk persiapan Pemilihan Presiden 2024 nanti. Menurutnya, pembuatan akun tersebut adalah untuk menjelaskan latar belakang, tujuan dan apa yang telah dicapai Jakarta sejauh ini.

"Ini kaitannya dengan kebijakan kita di Jakarta," kata Anies kepada awak media, Senin (13/12).

Baca Juga

Anies menambahkan, YouTube dari Pendopo itu adalah cerita-cerita yang disusun pihak dia untuk menginformasikan capaian. Sehingga, informasi yang akan diperoleh masyarakat secara umum, disebut dia lengkap.

"Nah banyak kebijakan-kebijakan yang sudah kita lakukan, kemudian informasinya harus dilengkapi. Karena itulah melalui akun ini saya akan ceritakan banyak sekali," katanya.

Kebijakan-kebijakan yang dijelaskan itu, kata dia, dibuat berdasarkan pengalaman dirinya secara tertulis. Melalui akun tersebut, lanjut Anies, program konten juga dibuat berdasarkan interaksi dan pengalaman.

"Begitu juga dengan kebijakan apakah itu terkait dengan penyelenggaraan pembangunan trotoar, integrasi transportasi, atau terkait dengan bantuan sosial, terkait penangan Covid, dan banyak cerita dibalik proses itu," ujarnya.

Alasan membuat akun tersebut, diakui Anies karena banyak yang belum diceritakan pihak dia menyoal capaian-capaian. Utamanya, ketika apa yang didapat Pemerintah Provinsi DKI dikatakan dia hanya berdasarkan apa yang didapat media.

"Jadi karena itulah saya menyiapkan ini, ini adalah cara saya untuk menceritakan proses itu semua," ucapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement