Pemkot Sosialisasikan Pembagian Kios Pasar Legi ke Pedagang
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja melintas di depan bangunan Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Senin (6/12/2021). Pasar Legi yang terbakar pada 2018 lalu saat ini telah selesai direvitalisasi dengan kapasitas bangunan pasar sekitar 316 kios dan 2.110 los yang dilengkapi dengan sistem keamanan kebakaran modern (sensor panas penyemprot otomatis) dan rencananya akan diresmikan pada Januari 2022 mendatang. | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tiga ribuan pedagang Pasar Legi di Solo, Jawa Tengah, akan segera memasuki bangunan pasar yang baru secara bertahap sebelum akhir tahun. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pun memberikan sosialisasi kepada para pedagang Pasar Legi terkait penataan pedagang di bangunan baru pada Senin (13/12) malam.
Revitalisasi pasar yang terbakar pada Oktober 2018 tersebut telah selesai dilaksanakan dan sudah diserahterimakan kepada Pemkot Solo akhir bulan lalu. Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan, sosialisasi mencakup zonasi dan penempatan titik sesuai pembagian yang dimiliki pedagang.
Sosialisasi akan dihadiri oleh Wali Kota Gibran Rakabuming Raka. "Harapannya nanti malam itu selesai sosialisasi terkait zonasi penempatan, kami lanjutkan rencana masuknya," kata Heru kepada wartawan, Senin (13/12) siang.
Dalam sosialisasi tersebut, Dinas Perdagangan mengundang sebanyak 250 pedagang. Rencananya, semua pedagang Pasar Legi, termasuk pedagang pelataran dan yang berjualan di Jalan Sutan Syahrir, akan dimasukkan ke bangunan baru.
Ia mencatat totalnya ada 3.009 pedagang. "Pedagang di pelataran kami naikkan ke atas. Pedagang yang dulunya di luar, di Jalan Sutan Syahrir kita naikkan ke atas. Kalau yang terdata lho. Yang tidak terdata enggak boleh berjualan," jelasnya.
Heru menambahkan, sebelumnya Dinas Perdagangan sudah mengundang perwakilan pedagang. Setelah diberikan beberapa penjelasan, para pedagang menerima dan berharap semoga saat dipaparkan di pasar sesuai impiannya.
Secara umum, papar dia, para pedagang tidak keberatan dengan kebijakan penempatan dari Dinas Perdagangan. Hanya saja, sebagian pedagang mengusulkan arah muka kios sama dengan sebelumnya.
Adapun kebijakan zonasi sudah disetujui para pedagang. Mereka juga mengusulkan agar pedagang grosir diberi jarak dengan pedagang kecil yang menjual komoditas sama. Usulan lainnya, pedagang meminta penempatan dikembalikan ke lantai semula.
"Selama masih memungkinkan akan kami penuhi. Tapi kalau tidak, ya mohon maaf, kita membangun itu tidak fotokopi," ujarnya.
Heru memperkirakan, proses pemindahan pedagang berlangsung selama sepekan. Dinas Pedagangan akan membuat jadwal masuk pedagang secara bertahap sesuai blok maupun nomor ganjil genap. Dia berharap peresmian pasar bisa dilakukan sebelum akhir tahun.
"Kemarin sempat ada kerusakan sudah ditindaklanjuti atas kekurangannya. Langsung dibetuli dan dibenahi. Nanti selesai pindahan baru peresmian," kata dia.