REPUBLIKA.CO.ID, BATAM— Sebanyak 131 pekerja migran Indonesia (PMI) menjalani wisuda setelah dinyatakan lulus program pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) KBRI Singapura.
Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo menyatakan bangga kepada PMI yang meluangkan waktunya di sela pekerjaannya, untuk belajar. "Saya merasa kagum dengan motivasi PMI untuk terus belajar sepanjang hayat dan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk tetap semangat belajar meskipun dalam keterbatasan waktu dan fasilitas," kata Tommy sapaan Suryopratomo dalam keterangan yang dikutip di Batam, Senin (13/12).
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Singapura itu menyatakan kagum dan terkesan atas semangat siswa PKBM dengan mengambil manfaat pengalaman hidup di Singapura yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik nomor 2 di dunia.
Semua orang didorong untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri dengan belajar sepanjang hayat yang juga seiring dengan program Pemerintah Singapura dalam mengantisipasi tantangan masa depan.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, Veronica Enda Wulandari, mengatakan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C PKBM merupakan program KBRI dalam memberikan perlindungan WNI di Singapura.
KBRI Singapura menyediakan akses pendidikan bagi mereka yang mengalami putus sekolah namun ingin meneruskan pendidikannya.
Sementara itu, dalam penutupan wisuda yang dilaksanakan Ahad (12/12), perwakilan siswa terbaik Menik Sugiyati menceritakan perjuangannya dalam mengikuti pembelajaran di PKBM, terutama membagi waktu untuk bekerja dan belajar.
Dia menyatakan berkat dukungan semua pihak, terutama PKBM Singapura, maka bisa menyelesaikan pembelajaran tepat waktu dengan nilai yang baik.
PKBM KBRI Singapura berdiri pada 2009 dan terdaftar di Kemdikbudristek sejak tahun 2017.PKBM KBRI Singapura mendapatkan nilai akreditasi A dari BAN/PAUD PNF pada tahun 2019 dan merupakan PKBM di luar negeri yang pertama kali melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun 2018.
Program belajar dilaksanakan dua pekan sekali di Sekolah Indonesia Singapura, dengan mempertimbangkan hari libur bagi PMI. Selama masa pandemi kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan secara daring.
Kepala PKBM Singapura, Muhkam Hudaya, menyatakan saat ini terdaftar 98 siswa. Pihaknya telah meluluskan ribuan siswa yang sebagian besar melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka Pokjar Singapura.