Senin 13 Dec 2021 17:18 WIB

Breakwater di Bangka Tengah Butuh Rp 80 M

Pembangunan breakwater untuk antisipasi abrasi pantai yang merusak rumah warga.

Pekerja membuat batu pemecah ombak jenis tetrapod (ilustrasi). Pembangunan breakwater di Pantai Terentang hingga Arung Dalam, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, membutuhkan biaya sebesar Rp 80 miliar.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Pekerja membuat batu pemecah ombak jenis tetrapod (ilustrasi). Pembangunan breakwater di Pantai Terentang hingga Arung Dalam, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, membutuhkan biaya sebesar Rp 80 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Pembangunan pemecah gelombang (breakwater) di sepanjang Pantai Terentang hingga Arung Dalam, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, membutuhkan biaya sebesar Rp 80 miliar.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Senin (13/12), mengatakan, pembangunan breakwater akan diperpanjang hingga Pantai Arung Dalam pada 2022 yang estimasi biayanya mencapai Rp 80 miliar. "Sudah masuk rencana pembangunan pada 2022, sumber dananya langsung dari Pemprov Babel," ujar Algafry.

Baca Juga

Menurut Algafry, pembangunan pemecah gelombang ini sangat perlu dan butuh perencanaan lebih matang untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai. "Ini progres pemerintah provinsi yang sudah mulai dijalankan sejak 2019 dan berlanjut hingga 2021," kata dia.

Algafry mengatakan, pembangunan pemecah gelombang itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya abrasi pantai yang berpotensi merusak rumah penduduk dan fasilitas publik lainnya di sepanjang Pantai Arung Dalam hingga Desa Penyak. "Apalagi jalan provinsi yang menghubung Pangkalpinang - Bangka Tengah dan Bangka Selatan berada tidak jauh dari bibir pantai di sepanjang Pantai Arung Dalam hingga Penyak," ujar Algafry.

Pembangunan breakwater di Pantai Arung Dalam juga untuk mengantisipasi terjadinya banjir rob, dimana kondisi air sungai naik yang bersamaan dengan air laut pasang.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement