Selasa 14 Dec 2021 04:20 WIB

Inalum Kembangkan Klaster Industri Alumunium Nasional

Inisiatif peningkatan nilai tambah dari proses pengolahan aluminium ini strategis

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
Inalum mulai produksi billet aluminium sekunder berkapasitas cetak 50.000 ton pada tahun depan.
Foto: Dok: MIND ID
Inalum mulai produksi billet aluminium sekunder berkapasitas cetak 50.000 ton pada tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) melalui anak usahanya PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA) akan memproduksi billet aluminium sekunder berkapasitas cetak 50.000 ton per tahun secara bertahap. Kedepannya berbagai produk aluminium ekstrusi akan diproduksi sebagai produk turunan.

Direktur Operasi dan Portfolio MIND ID, Danny Praditya menjelaskan pabrik peleburan billet aluminium sekunder ini dibangun di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Proyek revamp dilakukan oleh kerjasama IAA dengan Konsorsium Kontraktor PT Rekayasa Industri dan KSO Asahan Citra Win.

Baca Juga

“Inisiatif peningkatan nilai tambah dari proses pengolahan aluminium ini berperan strategis untuk mengembangkan klaster industri aluminium di Indonesia. Peningkatan kapasitas sebesar 50.000 ton per tahun mendukung pemenuhan kebutuhan aluminium dan pengembangan klaster industri aluminium nasional.” ujar Danny melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/12).

Perusahaan menetapkan target penyelesaian proyek revamp fasilitas produksi billet aluminium dapat beroperasi penuh pada kuartal IV tahun 2022 dengan target pasar baik domestik maupun global. Kedepannya, IAA tidak hanya mengembangkan pada hilirisasi saja, tetapi juga industrialisasi aluminium.

Dalam produksinya, IAA akan menggunakan bahan baku skrap yang merupakan proses daur ulang dari barang-barang aluminium bekas. Konsumsi energi yang dibutuhkan dalam proses daur ulang aluminium hanya sebesar 5 persen dari aluminium primer (proses elektrolis).

"Hal ini menjadikan aluminium sebagai bahan yang ramah lingkungan, karena dalam proses daur ulang sama dengan menghemat energi hingga 95 persen," ujar Danny.

Grup MIND ID sebagai pengelola komoditas mineral Indonesia terus mewujudkan mandat yang diberikan Pemerintah yakni Mengelola sumber daya mineral strategis, Hilirisasi dan Menjadi perusahaan kelas dunia dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan melalui penggunaan energi terbarukan.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement