REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdapat banyak ayat dalam Alquran yang memerintahkan kita untuk berdoa kepada Allah ﷻ.
Banyak hal yang bisa diminta oleh seorang hamba kepada Allah ﷻ, mulai dari dilancarkannya rezeki, dilancarkan kehidupan, dan dilancarkan rencana hidupnya.
Namun, terkadang ada banyak hal yang membuat doa kita tidak dikabulkan oleh Allah ﷻ. Lalu apa yang menyebabkan doa yang dihaturkan seorang Muslim tidak dikabulkan Allah ﷻ?
Salah satu jawabannya dapat ditemukan di dalam kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabuddin al-Qalyubi terbitan Diva Press.
Dalam buku tersebut dijelaskan suatu riwayat bahwa pada suatu hari Nabi Musa melihat seorang laki-laki yang berdoa dan meminta suatu keinginan dengan sungguh-sungguh. Nabi Musa berkata:
“Wahai Tuhanku, seandainya hajatnya berada di dalam genggamanku, niscaya aku penuhi.”
Kemudian, Allah ﷻ menurunkan wahyu kepada Nabi Musa, “Wahai Musa, ia mempunyai seekor kambing, sedangkan hatinya condong pada kambing itu. Maka, aku tidak akan mengabulkan doa hamba yang meminta kepada-Ku, sementara hatinya condong kepada yang lain.”
Setelah itu, Nabi Musa memberi tahu laki-laki itu. Setelah sadar dengan teguran tersebut, ia menyerahkan total hati dan pikirannya kepada Allah ﷻ. Akhirnya, doa laki-laki itu pun dikabulkan.
Penyebab doa terkabul
Dijelaskan dalam buku Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir dari Alquran Al-Karim, penyebab doa yang dikabulkan bersifat lahir adalah yang didahului dengan amalan-amalan saleh. Misal, sedekah, wudhu, sholat, menghadap ke kiblat, mengangkat kedua tangan, memuji Allah, dan berdoa menggunakan asma dan sifat Allah. Sebaiknya, jika kita akan berdoa, berdoalah yang baik. Jangan berdoa demi mencelakai seseorang.
Selain itu, tambahlah dengan sholawat kepada Rasulullah ﷺ pada permulaan, pertengahan, dan akhir doa. Setelah itu, mengakui segala dosa yang telah diperbuat, bersyukur kepada Allah ﷻ atas segala nikmat-Nya, dan memanfaatkan waktu-waktu khusus yang memiliki keutamaan terkabulnya doa.
Waktu-waktu khusus ini banyak sekali, di antaranya pada setiap hari dan malam, yaitu sepertiga malam terakhir ketika Allah turun ke langit dunia, antara azan dan iqamah, setelah wudhu, saat sujud, sebelum salam dalam sholat, setelah selesai sholat fardhu, dan ketika khatam Alquran.
Selain waktu, ada pula tempat khusus yang memiliki keutamaan terkabulnya doa. Seperti di masjid, Ka’bah terutama di Multazam, di atas Shafa dan Marwah, di Arafah, di Muzdhalifah, dan di Mina.
Sementara penyebab doa yang dikabulkan bersifat batin, yaitu sebelum berdoa mendahulukan taubat yang benar, mengembalikan hak-hak orang, memperbanyak ketaatan, menjauhi larangan Allah ﷻ, dan menjaga diri dari perkara syubhat dan syahwat. Saat berdoa, hadirkan hati yang suci, harapan yang kuat, berserah diri kepada Allah, merendahkan diri di haribaan-Nya, terus meminta, menyerahkan segala urusan kepada-Nya, dan tidak berpaling sedikitpun kepada selain-Nya.