Senin 13 Dec 2021 21:57 WIB

Binance Keluar dari Bursa Kripto di Singapura

Binance akan berhenti menawarkan layanan di Singapura pada 13 Februari 2022.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fuji Pratiwi
Binance. Entitas Binance Singapura berencana menarik aplikasinya untuk lisensi kripto di Singapura pada Februari 2022.
Foto: Dok. Bin
Binance. Entitas Binance Singapura berencana menarik aplikasinya untuk lisensi kripto di Singapura pada Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Entitas Binance Singapura berencana menarik aplikasinya untuk lisensi kripto di negara-kota tersebut, dan akan mengeluarkan pengguna lokal pada 13 Februari 2022.

Binance Asia Services (BAS), afiliasi lokal bursa, adalah salah satu dari sekitar 170 perusahaan kripto yang telah mengajukan Lisensi Token Pembayaran Digital di Singapura, yang akan memungkinkan mereka untuk menawarkan layanan aset digital kepada pengguna lokal. Perusahaan diizinkan untuk menawarkan layanan kripto selama aplikasi lisensi mereka sedang ditinjau.

Baca Juga

Binance akan berhenti menawarkan layanan melalui laman lokalnya, Binance.sg, pada 13 Februari 2022, menutup semua akun yang ada. Pengguna harus menutup posisi mereka pada tanggal tersebut.

BAS akan memfokuskan kembali operasinya menjadi pusat teknologi, penelitian dan pengembangan, demikian menurut pernyataan yang dilansir di CoinDesk, Senin (13/12).

Efektif segera, Binance Singapore tidak akan menerima pengguna baru, dan tidak akan mengizinkan pengguna yang ada untuk menyimpan aset di bursa. Pengguna dapat melanjutkan perdagangan kripto hingga 12 Januari 2022. Setelah itu, mereka hanya dapat menarik aset kripto dan fiat ke platform pihak ketiga, hingga 13 Februari.

Sekitar 100 aplikasi telah menarik pengajuan mereka atau ditolak, menurut Otoritas Moneter Singapura, sementara hanya empat lisensi yang telah diberikan.

CEO Binance, Changpeng Zhao, pada November lalu mengatakan bahwa Binance telah mendirikan entitas untuk kantor pusat global, setelah bertahun-tahun mengerjakan model terdesentralisasi, sementara cabangnya di AS sedang mempersiapkan IPO. Sementara pertukaran Crypto Huobi telah memanfaatkan Singapura untuk kantor pusatnya di Asia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement