REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam istilah bahasa Arab, dosa disebut dengan kata (al-itsmu), sedangkan lawan kata tersebut adalah al-birru yang berarti kebaikan.
Mengenai dua hal ini, Rasulullah ﷺ telah memberikan penjelasannya. Rasulullah ﷺ memberikan gambaran ciri hati orang yang melakukan perbuatan baik maupun buruk. Beliau bersabda:
اْلبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ اْلقَلْبُ، وَالإِثْمُ مَاحَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ “Al-birru maa-thma-annat ilaihi an-nafsu, wal-itsmu maa haaka fii nafsika wa taraddada fis shadri.
Yang artinya, “Kebajikan adalah perbuatan yang apabila dilakukan, maka hati akan merasa tentram. Sedangkan dosa adalah perbuatan yang menimbulkan kegelisahan di dadamu.”
Al-Raghib Al-Ashfahani dalam Kamus Alquran menjelaskan mengenai makna kata dosa dalam istilah bahasa Arab. Kata al-itsmu merupakan nama untuk perbuatan-perbuatan yang menjadikan ditundanya perolehan pahala. Sedangkan bentuk jamaknya adalah aatsaamun.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 219: فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ “Fihima itsmun kabirun wa manaafi’u linnasi.”
Yang artinya, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia.”
Maksudnya adalah mengkonsumsi kedua hal tersebut dapat mengakibatkan tertundanya mendapat banyak kebaikan. Kemudian penamaan al-kadzibu (berbohong) dengan kata al-itsmu dikarenakan berbohong merupakan salah satu dari sejumlah perbuatan dosa.
Sumber: Mualaf Koh Asen, Tergugah Buku Seputar Alam Gaib
Sebagaimana manusia dinamai dengan kata hewan, dikarenakan manusia merupakan bagian dari makhluk hidup.
Apakah cara mengetahui bahwa kita sudah berada di jalan kebaikan? Abinya Nasha mengupas dua tanda seseorang yang berada dalam kebaikan, sebagaimana ditulis dalam buku Belajar Mudah Memahami Hikmah.