REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Undian babak 16 besar Liga Champions telah rampung dilaksanakan pada Senin (13/12) pukul 21.00 WIB setelah pengundian tiga jam sebelumnya dibatalkan UEFA akibat kesalahan teknis. Sporting CP yang awalnya terundi menghadapi Juventus, kini mendapatkan lawan lebih tangguh, yakni Manchester City.
Sporting dan City belum pernah bertemu di Liga Champions, tapi pernah berhadapan di 16 besar Piala UEFA musim 2011/2012. City menang 3-2 di Stadion Etihad, tapi kemudian takluk 0-1 di Lisbon.
Berikut tinjauan singkat kedua tim ini:
Sporting CP
Peringkat UEFA: 28
Grup C: runner-up (Menang 3, Imbang 0, Kalah 3, Gol Memasukkan 14, Gol Kemasukan 12)
Musim lalu: Play-off Liga Europa (Kalah 1-4 vs LASK)
Pencapaian terbaik di Liga Champions: perempat final (1982/83)
Sporting membuka babak penyisihan grup pertama mereka di Liga Champions dalam empat tahun dengan kekalahan berturut-turut. Namun tiga kemenangan beruntun membuat mereka lolos ke sistem gugur untuk kedua kalinya. Hasil ini cukup mengagumkan untuk tim yang dipoles pelatih berusia 37 tahun Rúben Amorim pada musim debutnya.
Mantan gelandang Portugal itu menjadikan Sporting kembali trengginas dengan meraih gelar liga pertama mereka dalam 19 tahun dalam musim penuh pertamanya sebagai pelatih. The Lions mencetak rekor liga dalam urusan tak terkalahkan terlama dalam satu musim, yakni 32 pertandingan, dan mengalahkan Braga di final Piala Liga.
Pemain kunci: Pedro Goncalves
Dia hanya mencetak tujuh gol dalam kariernya untuk klub kecil Famalicao sebelum bergabung dengan Sporting pada Agustus 2020. Namun mengakhiri musim debutnya pertamanya di Lisbon sebagai pencetak gol terbanyak liga dengan 23 gol. Pemain berusia 23 tahun ini memulai musim dengan performa yang sama setelah mendapatkan dua penampilan pertamanya untuk Portugal pada Juni lalu.
Tahukah Anda?
Sporting maju ke babak grup hanya sekali dari delapan upaya mereka sebelumnya pada era Liga Champions.
Manchester City
Peringkat UEFA: 2
Grup A: juara (Menang 4, Imbang 0, Kalah 2, Gol Memasukkan 18, Gol Kemasukan 10)
Musim lalu: runner-up (kalah 0-1 vs Chelsea)
Pencapaian terbaik di Liga Champions: runner-up (2020/21)
Manchester City bisa dibilang membawa permainan mereka ke level lain musim ini. Mereka begitu dekat dengan gelar pertama yang sulit diraih musim lalu dan Josep Guardiola telah menaikkan standar sekali lagi saat ia mengejar trofi Liga Champions pertama sejak 2011. Saat menampikan aksi terbaik, sepak bola mereka tiada taranya.
Guardiola salah satu pelatih yang paling berprestasi pada era modern sepak bola. Pria berusia 50 tahun ini memenangkan kompetisi ini dua kali bersama Barcelona. Dia telah meraup tiga gelar liga masing-masing di bersama Blaugrana, Bayern Muenchen, dan Manchester City.
Pemain kunci: Kevin De Bruyne
Pemain 30 tahun itu mencatatkan 250 penampilan untuk klub musim lalu dan tetap menjadi tokoh kunci di lini tengah mereka meskipun City punya banyak gelandang jempolan lainnya. De Bruyne telah menjalani musim yang kurang maksimal akibat cedera, tetapi tetap menjadi kunci permainan City di liga domestik maupun Liga Champions saat bermain.
Tahukah Anda?
Guardiola mencapai semifinal Liga Champions kedelapan musim lalu, terbanyak bersama dalam sejarah kompetisi ini bersama Jose Mourinho.