REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan sejumlah kepala sekolah menengah kejuruan (SMK) Anugerah CEO SMK 2021. Pada kesempatan tersebut kepala SMK diminta untuk dapat memposisikan diri di sekolah bukan hanya sebagai Chief Education Officer, tapi juga Chief Executive Officer (CEO) bagi sekolahnya.
"Tantangan perkembangan dunia kerja sudah sangat cepat, apabila kita tidak adaptif dalam pemahaman tersebut nantinya kita akan tertinggal semakin jauh," ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam sambutannya pada Anugerah CEO SMK 2021 di Jakarta Pusat, Senin (13/12).
Untuk itu, Wikan menyatakan perubahan paradigma perlu dilakukan dalam ekosistem pendidikan, khususnya di SMK. Menurut dia, hal tersebut harus dilakukan agar peserta didik dapat merasa nyaman dalam proses belajar dalam rangka mengembangkan kompetensi diri. Agar tercapai, maka dia menyebut diperlukan sebuah terobosan-terobosan dalam membuat suatu program.
"Program yang terkait dengan pengembangan kompetensi, utamanya dalam pengelolaan satuan pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," tutur Wikan.
Wikan menilai, kegiatan penganugerahan CEO SMK merupakan ajang bagi para kepala SMK membuktikan dedikasi dan konsistensi mereka dalam mengimplementasikan dan menerapkan apa yang sudah diberikan saat mengikuti pendidikan dan pelatihan. Yang mereka lakukan, kata Wikan, dinilai benar-benar memberikan dampak yang signifikan terhadap sekolah dan masyarakat sekitar.
"Kegiatan apresiasi CEO SMK Award ini adalah upaya yang baik dalam mendorong motivasi kepala SMK untuk dapat bekerja optimal dalam memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik di sekolah," jelas dia.
Program Anugerah CEO SMK 2021 ditujukan kepada kepala SMK yang telah berhasil mengimplementasikan konsep leadership, manajerial, entrepreneurship, dan kecakapan digital di sekolahnya masing-masing. Peserta program Anugerah CEO SMK merupakan peserta dari program yang telah dilaksanakan oleh Ditjen Diksi.
Untuk predikat CEO SMK Terbaik diberikan kepada Wiwik Indriyani yang berasal dari SMK Negeri VI Yogyakarta. Kemudian predikat Kinerja Unggul berhasil diperoleh Indra Wahyu Suliswanto dari SMK Krian II Sidoarjo yang juga menyabet kategori Cakap Digital. Untuk kategori terbaik, ada Farida Fahmalatif dari SMKN Pringapus, Semarang, sebagai Pembangun Kewirausahaan Terbaik. Kemudian Hari Mulyono dari SMKN II Malang mendapatkan predikat Pembangun Jejaring Kemitraan Terbaik.
Para finalis yang telah berhasil lolos sampai ke tahap final sebelumnya dihadapkan pada juri yang merupakan CEO dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Langkah itu diambil untuk mendapatkan pandangan seorang CEO SMK apabila dilihat dari kaca mata seorang CEO industri. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan masukan yang baik bagi pengembangan SMK ke depan.
Penyaringan kandidat penerima CEO Award dilaksanakan melalui tiga tahapan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi dengan melibatkan DUDI yang akan berperan sebagai juri penilai di tahap akhir. Ada sejumlah nominasi yang diberikan kepada peserta finalis, yakni CEO Terbaik SMK, Kinerja Unggul, Kewirausahaan Terbaik, Jejaring Kemitraan Terbaik, Tim Kerja Terbaik, Cakap Digital, dan CEO SMK Terfavorit.