REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) menggalang dana untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Rencananya APRI akan terjun langsung menyalurkan bantuan.
Ketua APRI Madari mengatakan, penggalangan dana dilakukan sejak kabar erupsi Gunung Semeru terjadi. Ia langsung membuat Surat Edaran (SE) dengan tembusan Dirjen Bimas Islam Kemenag kepada para penghulu yang jumlahnya hampir mencapai sembilan ribu. Dalam edaran itu, para penghulu diimbau untuk menyalurkan donasi minimal Rp 50 ribu.
Madari menjelaskan, bantuan itu nantinya disalurkan dalam beragam bentuk, sesuai dengan kebutuhan para korban di sana, termasuk rencana mendirikan Posko APRI yang dikoordinir oleh APRI Kabupaten Lumajang. Ia sendiri mengaku akan turun langsung ke lokasi terdampak bersama Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag Muhammad Adib pada pertengahan Desember ini.
“Kita menggalang dana untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru yang berasal dari para penghulu dan dikirim langsung ke rekening APRI Kabupaten Lumajang dan diawasi APRI Wilayah Jawa Timur. Bantuan ini kita salurkan secara bertahap, termasuk saat kita turun langsung nanti bersama Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah,” kata Madari, Rabu (8/12).
Ia menambahkan, rencana terjun langsung ke wilayah terdampak itu untuk membantu meringankan beban korban dan melihat kondisi KUA. Setidaknya ada tiga KUA yang lokasinya dekat dengan lereng Gunung Semeru, yakni KUA Pronojiwo (rusak ringan), KUA Candipuro (rusak ringan), dan KUA Tempursari (tidak mengalami kerusakan).
Sebagai informasi, berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, erupsi bermula dari getaran banjir lahar atau guguran awan panas, Sabtu (4/12) kemarin pukul 14.47 WIB.
Abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati dan beraroma belerang mengarah ke Besuk Kobokan sekitar pukul 15.10 WIB. Awan panas menyapu beberapa daerah di sekitar kaki gunung.