REPUBLIKA.CO.ID, PADANG LAWAS -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara kembali melakukan pemasangan satu unit kandang jebakan Harimau Sumatera liar. Pemasangan dilakukan di wilayah Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas ( Palas), tepatnya di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Siundol Julu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut Darmawan mengatakan pemasangan kandang jebak harimau tersebut tindak lanjut dari laporan masyarakat atas kehadiran harimau di perkebunan milik warga. Laporan itu menyebutkan bahwa induk dan anak anjing milik salah seorang warga bernama Gongma Tua ditemukan mati, diduga akibat diserang harimau liar di lokasi areal perkebunan atau pertaniannya pada Ahad (12/12) malam.
"Saat pengecekan informasi itu, tim kami bersama petugas gabungan menemukan bekas injakan kaki harimau di lokasi anjing petani yang diduga diserang atau dimangsa harimau itu," katanya.
Terkait pemasangan kandang jebakan harimau ketiga ketiga di wilayah Kecamatan Sosopan itu, Darmawan berharap dapat segera membuahkan hasil. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik antara masyarakat dan harimau liar tersebut, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya tetap waspada dan mengurangi aktivitas di lokasi lahan perkebunan.
Jika menemukan atau melihat harimau liar tersebut, supaya segera memberitahukan kepada pihaknya, untuk diantisipasi bersama. Sebagai upaya mengatasi keresahan masyarakat terkait teror HS liar yang sudah berlangsung hampir sekitar sebulan lebih ini.