REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Jatim bakal dimulai Rabu (15/12). Khofifah mengungkapkan, berdasarkan sensus penduduk di Jatim terdapat sebanyak 2.048.628 anak berusia 6-11 tahun. Khofifah melanjutkan, untuk jenis vaksin yang digunakan nantinya adalah Vaksin Sinovac.
Khofifah melanjutkan, untuk hari pertama, vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Jatim rencananya digelar di beberapa tempat. Yakni di SDN Kaliasin 1 Surabaya sebanyak 764 siswa, dan Kantor Kecamatan Ngawi sebanyak 300 siswa. Hari berikutnya pelaksanaan vaksin anak digelar di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo.
"Prinsipnya daerah yang telah mencapai vaksinasi umum di atas 70 persen dan vaksinasi Lansia lebih dari 60 persen, serta memiliki stok vaksin Sinovac silahkan dimulai vaksinasi anak umur 6-11 tahun mulai besok," kata Khofifah di Kota Kediri, Selasa (14/12).
Khofifah meminta bupati/wali kota di Jatim yang telah memenuhi persyaratan sesuai regulasi Kemenkes untuk melakukan gerak cepat mensukseskan percepatan vaksinasi bagi anak. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari maksimalisasi program vaksinasi anak sesuai dengan Instruksi Presiden untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Hal ini merupakan bagian dari ikhtiar, dan saya berharap ini diluaskan ke sekolah-sekolah," ujar Khofifah.
Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim akan terus mendorong percepatan vaksinasi kategori anak. Itu dilakukan demi mencapai kekebalan komunal di wilayah setempat. Ia pun berharap, semakin banyak kalangan masyarakat yang divaksin, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) berkesempatan besar bisa segera dilaksanakan serentak.
"Saya tahu anak-anak atau siswa lebih senang pembelajaran tatap muka. Semoga segera digelar meski bertahap dan terbatas. Karena itu ayo vaksin dan selalu terapkan protokol kesehatan," kata Khofifah.
Khofifah pun berpesan, meskipun telah divaksin, anak-anak harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. "Tetap memakai masker dengan benar, jaga jarak, tidak berkerumun, tidak bepergian bila tidak penting. Efek samping biasa terjadi," kata Khofifah.