Peran Relawan dalam Mitigasi dan Penanganan Bencana di Solo Diapresiasi
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memimpin apel Hari Sukarelawan Internasional di halaman Gedung dr Prakosa Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/12) pagi. | Foto: Humas Pemkot Solo
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memimpin apel Hari Sukarelawan Internasional bertempat di halaman Gedung dr Prakosa Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/12) pagi. Dalam kesempatan tersebut, Gibran mengapresiasi keterlibatan para relawan dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana di Solo.
Apel t diikuti oleh gabungan sukarelawan Search and Rescue (SAR) se-Kota Solo dan personel TNI/ Polri. Dalam sambutannya, Gibran mengajak agar Hari Sukarelawan Internasional harus dimanfaatkan untuk membangun koordinasi antarorganisasi sukarelawan dengan pemerintah, TNI/Polri, dan dunia usaha.
"Lalu meningkatkan kesadaran kesukarelawanan sehingga menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berkontribusi menjadi relawan dan juga mewujudkan rasa kebersamaan dan solidaritas serta mempererat tali silaturahim juga persaudaraan antar organisasi," kata Gibran.
Selain itu, para relawan juga diminta untuk menyosialisasikan kesadaran kepada masyarakat menjaga kelestarian pohon dan lingkungan sebagai pencegahan bencana. Gibran juga mengapresiasi upaya mitigasi dan penanganan bencana di Kota Solo yang telah dilakukan para sukarelawan SAR bersama sejumlah stakeholder dan personil TNI/Polri.
Upaya mitigasi tersebut antara lain, penghijauan, perampingan pohon, sosialisasi kebencanaan ke sekolah-sekolah, serta simulasi bencana dengan instansi pemerintah dan swasta. "Saya berharap agar kegiatan tersebut tetap dilaksanakan secara konsisten sebagai bentuk mitigasi bencana dan kepedulian kita terhadap alam dan masyarakat," imbuhnya
Di sisi lain, Gibran juga berharap koordinasi antarstakeholder terus dilakukan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebencanaan yang terjadi atau melibatkan Kota Solo. Hal itu dilakukan melalui kegiatan operasional emergensi, misalnya evakuasi banjir di titik rawan banjir seperti Joyotakan, Kampung Sewu, Gandekan, dan Banyuanyar.
Selanjutnya, kejadian pohon tumbang dan pengiriman tim evakuasi dan ambulans dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, serta evakuasi orang tenggelam di Sungai Bengawan Solo. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para relawan SAR di Kota Solo yang telah ikut mempercepat penanganan pandemi.
Penanganan Covid-19 yang melibatkan sukarelawan dari awal sampai sekarang meliputi penyemprotan cairan disinfektan, pemulasaraan, dan penguburan jenazah. "Saya berharap agar relawan di Kota Solo selalu siap ikut hadir membantu dan bekerja dengan Pemkot Solo dan stakeholder dalam mengantisipasi dan penanggulangan bencana di Kota Solo," kata putra sulung Presiden RI Joko Widodo tersebut.