UMM Berbagi Kirim Bantuan untuk Korban Semeru
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru. | Foto: dok. Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program UMM Berbagi mendistribusikan bantuan kepada korban erupsi Gunung Semeru pada Kamis (9/12) lalu. Sebelumnya, UMM juga telah mengirimkan personil Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) untuk membantu penanganan bencana di Lumajang.
Ketua Maharesigana, Rindya Fery Indrawan mengatakan, timnya telah melakukan koordinasi terkait kebutuhan penyintas sejak malam terjadinya erupsi. Bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), mereka menerjunkan tujuh relawan ke Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Selain mencari tahu apa saja kebutuhan para menyintas, tim juga mendirikan manajemen posko bencana. Kemudian mengolah data dan informasi, serta menata logistik yang masuk dari donator. "Serta mengoordinasikan para relawan dan media yang datang,” kata Fery.
Senada dengan Fery, Tim UMM Berbagi, Zakarija Achmat mengatakan, kedatangan tim UMM Berbagi ke Kecamatan Pronojiwo bertujuan untuk memberikan bantuan. Hal ini terutama kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan para penyitas.
Zakarija menjelaskan sebelum berangkat, timnya telah mendapatkan informasi kebutuhan apa saja yang harus dibawa dan diberikan. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran. Beberapa bantuan yang diberikan antara lain pampers unisex, celana dalam, hingga susu formula.
"Selain itu, alih-alih memberi pakaian bekas layak pakai, kami menyumbangkan kaos yang bisa dipakai pria maupun wanita,” ungkap dosen Fakultas Psikologi tersebut.
Zakarija optimistis para penyintas bisa bangkit setelah Semeru nantinya tenang. Ia berharap, apa yang dilakukan tim UMM Berbagi bisa menginspirasi banyak orang untuk membantu tanpa pandang bulu. Namun, bantuan harus tetap dikoordinasikan agar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu warga, Hanik Purwanti mengatakan, banyak bantuan telah datang dari berbagai wilayah Indonesia. Menurutnya, bantuan itu sangat membantu warga utamanya bahan baku makanan dan logistik.
Ia juga berharap, keadaan dan situasi bencana ini bisa berlalu dan masyarakat bisa hidup normal seperti sedia kala. “Meski aktivitas pada siang hari berjalan lancar, namun warga masih trauma dan ketakutan saat malam tiba karena adanya guguran lava gunung. Semoga Semeru bisa segera tenang kembali seperti sebelumnya,” ujarnya.