Selasa 14 Dec 2021 16:02 WIB

OJK: Edukasi dan Literasi adalah Kunci Mencapai Kesejahteraan 

Dalam program peningkatan literasi keuangan, OJK menggunakan pendekatan sasaran.

Red: Agus Yulianto
Webinar edukasi bagi publik bertajuk Investasi di Tahun 2022: Edukasi dan Literasi adalah Kunci  Acara ini melibatkan Deputi Direktur Literasi dan Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perwakilan Fakultas Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung sebagai pembicara.
Foto: dok. Istimewa
Webinar edukasi bagi publik bertajuk Investasi di Tahun 2022: Edukasi dan Literasi adalah Kunci Acara ini melibatkan Deputi Direktur Literasi dan Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perwakilan Fakultas Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung sebagai pembicara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 menyebutkan, jika salah satu visinya adalah untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia, dengan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang tepat. Pasalnya, hasil survey OJK pada tahun 2019 mengungkapkan, bahwa tingkat literasi masyarakat masih berada di 38 persen, yang mana berbanding terbalik dengan inklusi keuangan masyarakat yang telah mencapai 78 persen.

Melihat rendahnya tingkat literasi masyarakat, platform investasi reksa dana yang membantu para investor pemula, Bibit.id, menyelenggarakan webinar edukasi bagi publik bertajuk “Investasi di Tahun 2022: Edukasi dan Literasi adalah Kunci”. Acara ini melibatkan Deputi Direktur Literasi dan Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perwakilan Fakultas Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung sebagai pembicara.

Literasi keuangan merupakan kunci untuk masyarakat Indonesia mencapai kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan dan terhindar dari risiko kerugian finansial. Namun, hanya terdapat 13 provinsi yang memiliki indeks rata-rata nasional. Sehingga, upaya dalam memberikan edukasi penting untuk terus digiatkan oleh berbagai pemangku jasa dan lembaga keuangan, terutama kepada masyarakat dengan angka literasi dan inklusi yang rendah. 

“OJK turut membangun dan meningkatkan aliansi strategis dalam pelaksanaan program literasi dan edukasi keuangan karena selain mengawasi dan mengatur keuangan, kami juga memiliki tugas untuk melindungi para konsumen jasa keuangan dan masyarakat Indonesia,” ungkap Yulianta, Deputi Direktur Literasi dan Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/12).