REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat akan menyelenggarakan Anugerah KPI 2021. Acara tahunan ke-16 ini dihelat sebagai bentuk apresiasi bagi insan di lembaga penyiaran baik televisi maupun radio, sekaligus memotivasi mereka untuk meningkatkan mutu dan kualitas konten.
Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, mengatakan Anugerah KPI sangat berbeda dengan anugerah-anugerah sejenis. Perbedaan paling menonjol adalah dari aspek penilaian KPI, yang mana menurut Agung, KPI sangat mengutamakan penilaian dari sisi kualitas konten.
Tidak hanya itu, juri-juri yang memberikan penilaian juga adalah mereka yang berkompetensi dan memiliki reputasi yang terpercaya. Selanjutnya, konten-konten yang dilombakan atau dinilai di Anugerah KPI itu haruslah konten yang dalam satu tahun terakhir tidak pernah diberikan sanksi oleh KPI. Jadi kalau ada konten semenarik apapun, tapi pernah menerima sanksi dari KPI maka tidak berhak dilombakan di Anugerah KPI.
“Konten yang dimaksud akan langsung gugur di tahap awal, karena itu menurut saya, anugerah ini memberikan standar kepada setiap TV atau radio untuk membuat konten serupa dalam artian yang dimenangkan oleh KPI,” kata Agung Suprio dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12).
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, mengatakan Anugerah KPI merupakan puncak dari penghargaan yang diberikan KPI dan memiliki nilai kebanggaan tersendiri. Meski begitu, sayangnya, anugerah ini belum bisa menjangkau semua lembaga penyiaran radio di seluruh wilayah Indonesia.
“Jadi, hanya ada beberapa yang merespon undangan KPI Pusat untuk mengirimkan program-program yang berpotensi untuk diberikan penghargaan,” kata Mulyo.
PIC Anugerah KPI 2021, Minah Susanti, melaporkan, terdapat 14 kategori anugerah untuk program televisi, tiga kategori program radio, dan delapan kategori penghargaan khusus. Setiap masing-masing kategori akan ditetapkan lima nominee sebelum akhirnya keluar sebagai pemenang.
Tercatat, ada 205 program televisi namun setelah dikurasi, beberapa di antaranya tidak lolos kualifikasi karena ditemukan beberapa pelanggaran. Seperti mengandung unsur kekerasan, perundungan, dan lainnya. Sementara untuk program radio terhimpun 50 program.
Mimah menegaskan bahwa acara tahun ini akan dihelat di Indosiar pada 17 Desember, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.