REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MGM Resor telah setuju untuk menjual megaresor pertama Las Vegas Strip, The Mirage, kepada Hard Rock International dengan harga hampir 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp 15,7 triliun. "Sebagai bagian dari tim yang membuka The Mirage pada tahun 1989, saya tahu secara langsung betapa istimewanya itu, dan betapa besar kesempatan yang diberikannya kepada tim Hard Rock," kata CEO dan Presiden MGM Resor, Bill Hornbuckle dalam rilis media yang dikutip dari laman USA Today, Selasa (14/12).
"Saya ingin berterima kasih kepada semua karyawan Mirage kami yang telah secara konsisten memberikan pengalaman gaming dan hiburan kelas dunia kepada para tamu kami selama lebih dari tiga dekade,” imbuhnya.
Hard Rock berencana akan membangun sebuah hotel berbentuk gitar di Las Vegas Strip. Penjualan hotel tersebut diperkirakan akan selesai pada paruh kedua tahun 2022.
The Mirage pertama kali dibuka pada 22 November 1989 silam. Sejarawan Las Vegas dan pakar industir kasino menilai bahwa The Mirage selamanya mengubah Las Vegas Strip dengan mengantarkan era baru resor kelas atas yang dibiayai oleh Wall Street.
“Ini benar-benar memulai era modern resor kasino di Las Vegas di Strip,” kata profesor afiliasi di Departemen Sejarah Universitas Nevada, Las Vegas, David Schwartz.
Para ahli juga mengatakan, alasan penjualan ini diduga ada hubungannya dengan lokasi atau letak megaresor tersebut. The Mirage adalah outlier di antara portofolio MGM Resor, dikelilingi oleh berbagai pesaing di ujung utara Las Vegas Strip.
Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, MGM Resor berfokus pada model bisnis ‘asset-light’ – telah menjual dua properti lainnya, yakni Circus Circus pada akhir 2019 dan Treasure Island pada 2009. Kemudian, pada September lalu, MGM mengumumkan rencana untuk membeli The Cosmopolitan of Las Vegas, yang letaknya lebih jauh ke selatan.
“Penjualan Mirage adalah hasil yang fantastis untuk (MGM Resor), karena kami dapat memprioritaskan kembali pengeluaran modal di masa depan menuju peluang yang akan meningkatkan pengalaman pelanggan di lokasi kami yang lain di Las Vegas," ujar CFO dan Bendahara Jonathan Halkyard dalam sebuah rilis.
The Mirage juga merupakan salah satu properti milik MGM Resor yang kembali menyambut tamu setelah ditutup akibat pandemi Covid-19. Resor ini dibuka lagi pada Agustus 2020, dan diikuti oleh Park MGM pada bulan September.
"Saat kami melihat alokasi modal, dan kami melihat gagasan diversifikasi, kami merasa cukup di Las Vegas," kata CEO MGM Resor, Bill Hornbuckle saat menanggapi terkait pendapatan The Mirage selama bulan November.
"Kami pikir ada waktu yang tepat dan kami pikir ini mungkin kesempatan yang pas untuk menjual aset di Las Vegas. Jadi (Mirage) menjadi yang paling jelas bagi kami," tambahnya.