REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mulai melakukan tes swab antigen secara acak kepada siswa di lingkungan sekolah. Namun, hingga saat ini belum ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari sampel yang sudah diperiksa.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan jumlah sampel yang diambil dalam pelaksanaan tes swab antigen secara acak di lingkungan sekolah. Namun, ia memperkirakan, sampel yang diambil sudah lebih dari 100 orang. Sebab, sudah ada beberapa puskesmas yang melakukan tes swab antigen secara acak ke sekolah.
"Namun belum ada laporan adanya kasus positif," kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Selasa (14/12).
Berdasarkan data yang didapat Republika, sejumlah puskesmas yang sudah melakukan tes swab antigen secara acak ke sekolah di antaranya Puskesmas Talegong, Puskesmas Cilimus, Puskesmas Cisompet, Puskesmas Maroko, Puskesmas Sukawening, Puskesmas Pandeuy, Puskesmas Cisurupan, dan Puskesmas Sukasenang
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, pihaknya masih dalam persiapan dalam melaksanakan tes swab antigen acak di sekolah secara lebih masif. Pasalnya, pelaksanaan tes swab antigen secara acak di sekolah saat ini belum secara maksimal dilaksanakan.
"Beberapa sekolah sudah ada yang melaksanakan, tapi masih minoritas. Mudah-mudahan dengan di-push oleh surat edaran masing-masing instansi, pekan depan sudah bergerak untuk pelaksanaan swab antigen kepada sekolah yang melaksanakan PTM," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (13/12).
Menurut Asep, pelaksanaan tes swab antigen secara acak di sekolah merupakan bentuk anrisipasi munculnya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Mengingat di beberapa daerah, seperti di Depok dan Bandung, terdapat kasus covid-19 di sekolah.
"Jadi kita harus antisipasi ini," ujar dia.
Ia menjelaskan, temuan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut sejatinya sudah sangat menurun dibandingkan terjadi lonjakan pada pertengahan tahun kemarin. Ia mencontohkan, dalam sepekan terakhir, hanya terdapat tujuh temuan kasus baru. Bahkan, pekan sebelumnya hanya ada tiga kasus baru.
Apabila melihat data itu, Asep menilai, peluang virus menyebar ke lingkungan sekolah sangat kecil sekali. Namun, sebagai bentuk antisipasi, tes swab antigen secara acak tetap diperlukan untuk memastikan tak ada klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.