Selasa 14 Dec 2021 22:49 WIB

Profil Haji Lulung, Tiga Kali Pindah Partai Hingga Jadi Ketua Bamus Betawi

Haji Lulung pernah dua kali pindah partai sebelum akhirnya menjadi politikus PPP

Rep: Rizky Suryarandika, Antara/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi, Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12)
Foto: Dok DPR
Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi, Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPW PPP DKI Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12) di RS Harapan Kita. Ia dikenal saat pernah berseteru dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Haji Lulung tercatat sebagai anak ketujuh dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Ibrahim Tjilang merupakan seorang tentara BKR berpangkat Peltu. Adapun ibunya ialah keturunan dari KH. Abdullah Syafi'i, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.

Baca Juga

Haji Lulung aktif sebagai pengusaha dan politikus. Dalam dunia bisnis, Haji Lulung memiliki PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang. 

Haji Lulung juga aktif berorganisasi di PPM, AMPI, Karang Taruna, mendirikan ormas Gerak Betawi dan Bamus Betawi. Bahkan di akhir hayatnya, ia menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi 2018-2023.

Di bidang politik, Haji Lulung duduk sebagai anggota DPR RI untuk masa jabatan 1 Oktober 2019 – 7 September 2021 dari dapil DKI Jakarta III (Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara). Ia pernah menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta masa jabatan 11 September 2009 – 27 November 2018. Haji Lulung pernah menjadi politikus Partai Bintang reformasi (PBR), PPP dan PAN.

Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengungkapkan Haji Lulung merupakan sosok politisi pejuang. Menurut Arwani, figur Haji Lulung cukup memberi kesan penting bagi PPP. Arwani menyebut Haji Lulung merupakan sosok pejuang partai yang gigih, loyal dan memiliki komitmen kuat dalam membesarkan partai. 

"Hingga akhir hayatnya, Haji Lulung secara optimal serius membesarkan partai," kata Arwani kepada wartawan, Selasa (14/12).

Diketahui, Haji Lulung dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Kita setelah mengalami serangan jantung dan harus menjalani perawatan intensif. Haji Lulung wafat di usia 62 tahun pada Selasa (14/12), sekira pukul 10.51 WIB. Jenazah Haji Lulung dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa sore, sekitar pukul 16.30 WIB.

Masyarakat, kerabat dan keluarga memadati area pemakaman, bahkan sebelum iring-iringan mobil jenazah tiba di lokasi. Adapun jenazah Haji Lulung dimakamkan dekat pusara sang ibunda.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement