REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Direktur Real Madrid Emilio Butragueno menyebut undian atau drawing babak 16 besar Liga Champions di markas UEFA, Nyon, Swiss, Senin (13/12), tidak profesional. Sebab, terdapat kesalahan pada proses pemilihan klub peserta.
Terdapat dua pot yang berisi tim unggulan (seeded) yang merupakan juara grup, serta non-unggulan (unseeded) yang terdiri dari runner-up.
Terdapat pengecualian pertandingan antara tim yang berasal dari negara yang sama dan satu grup tidak bisa bertemu di babak 16 besar Liga Champions. Namun saat pengundian, Manchester United dan Villareal berada di pot yang sama meski berasal dari Grup F.
Hasil itu dianggap tidak valid sehingga UEFA mengulang undian sekitar tiga jam setelah drawing pertama. Alasannya, terdapat kesalahan pada perangkat lunak yang menyebabkan hasil tim bermasalah.
Real Madrid yang mendapat lawan Benfica di undian pertama, akhirnya bakal menghadapi Paris Saint-Germain (PSG). Ini membuat langkah El Real akan semakin berat mengingat PSG merupakan salah satu kandidat juara.
"Pertama, harus diakui ini mengejutkan, memalukan, dan sangat sulit dipahami apa yang terjadi oleh jutaan penggemar sepakbola di dunia," kata Butragueno seperti dilansir dari Independent, Selasa (14/13).
Dari seluruh klub peserta, hanya Chelsea yang menerima lawan yang sama, yaitu Lille. Sementara klub lain akan berhadapan dengan kubu yang berbeda dibandingkan undian pertama. MU misalnya, yang sebelumnya bakal bertemu PSG akhirnya melawan Atletico Madrid. Kemudian Bayern Muenchen yang tadinya menghadapi Atletico Madrid, akhirnya menantang Benfica.
"Kita seharusnya menyambut undian ini dengan antusiasme karena kompetisi ini sangat berarti bagi klub dan para penggemar," ujar Butragueno.