Wagub Jatim: Pilkada Serentak 2024 Diharap Tingkatkan Kualitas Demokrasi
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak | Foto: dok. Wakaf Tani
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap kualitas demokrasi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang rencananya dilangsungkan 2024 bisa lebih meningkat. Untuk meningkatkan kualitas tersebut, kata Emil, perlu adanya edukasi bagi masyarakat. Utamanya agar kecurangan dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut bisa diminimalisir.
"Misalnya black campaign, hoax, bisa diminimalisir. Masyarakat juga nantinya harus membiasakan diri membaca berita hingga habis, karena tidak jarang berita dari media berbeda tersebut menggiring opini yang berbeda juga," kata Emil di Surabaya, Selasa (14/12).
Emil berpendapat, banyak tantangan dan hambatan Pilkada serentak yang dapat diantisipasi sejak dini. Utamanya pada fase kampanye hingga penyelenggaraan. Emil mengatakan, saat ini masyarakat sudah sangat akrab dengan digitalisasi. Menurutnya, salah satu yang bisa menjadi permasalahan adalah karena kampanye di media sosial belum sepenuhnya dibatasi.
"Sewaktu saya mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, saya masih menemukan iklan di Youtube (kampanye). Bukan lagi hanya sekedar kampanye, tapi juga menyerang saya," ujarnya.
Menurut Emil, perlu adanya skenario dalam memprediksi tantangan-tantangan yang akan muncul. Emil menyadari, pada pelaksanaan pesta demokrasi 2024, tantangan yang dihadapi setiap provinsi maupun kabupaten/ kota pasti berbeda. Maka dari itu Emil meminta seluruh penyelenggara dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Ketua DPRD Jatim Kusnadi menyampaikan hal senada. Ia menyebut, pemilihan serentak pada 2024 akan menjadi menjadi tantangan luar biasa. Mengingat seluruh provinsi dan kabupaten/ kota di Indonesia akan bersama-sama menyelenggaralam pemilihan kepala daerah.