Rabu 15 Dec 2021 09:49 WIB

BMKG: 267 Gempa Susulan Terjadi di Laut Flores

Warga di daerah yang terdampak gempa diminta menghindari bangunan yang retak/rusak.

Suasana kemacetan lalu lintas saat warga hendak mengungsi ke tempat yang lebih aman menyusul adanya peringatan dini tsunami di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (14/12/2021). Gempa berkekuatan 7,4 skala richter pada pukul 11.20 Wita di Laut Flores tersebut disusul adanya peringatan dini tsunami dari BMKG sehingga mengakibatkan warga di Kota Maumere berhamburan mengungsi karena trauma dengan tsunami yang pernah terjadi pada tahun 1992.
Foto: ANTARA/Siska
Suasana kemacetan lalu lintas saat warga hendak mengungsi ke tempat yang lebih aman menyusul adanya peringatan dini tsunami di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (14/12/2021). Gempa berkekuatan 7,4 skala richter pada pukul 11.20 Wita di Laut Flores tersebut disusul adanya peringatan dini tsunami dari BMKG sehingga mengakibatkan warga di Kota Maumere berhamburan mengungsi karena trauma dengan tsunami yang pernah terjadi pada tahun 1992.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, hingga Rabu pukul 07.00 WIB, telah terjadi 267 gempa susulan di Laut Flores setelah gempa dengan magnitudo 7,4 pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB. 

BMKG mencatat, sampai Selasa (14/12) malam terjadi 120 kali gempa susulan dan beberapa di antaranya bermagnitudo lima atau lebih, yaitu 5,6 pada pukul 10.41 WIB; 5,5 pada pukul 10.47 WIB; 5pada pukul 12.46 WIB; 5,4 pada pukul 15.31 WIB; dan 5,2 pada pukul 15.57 WIB.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menganjurkan, warga di daerah yang terdampak gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak. Serta, melakukan pemeriksaan untuk memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

"Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata direkomendasikan kembali ke tempat masing-masing karena peringatan dini tsunami telah diakhiri," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers BMKG di Jakarta.

Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 terjadi di Laut Flores pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB. Episenter gempa itu berada 112 kilometer barat laut dari Kota Larantuka di Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 kilometer. 

Setelah gempa, tsunami setinggi 7 cm terdeteksi di Marapokot, Kabupaten Nagekeo, pada pukul 10.36 WIB serta Reo di Kabupaten Manggarai pada pukul 10.39 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa di Laut Flores hingga Selasa (14/12) pukul 22.15 WIB telah menyebabkan 346 rumah rusak dan memaksa 770 warga mengungsi.

Gempa juga menyebabkan kerusakan tiga gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa, dan satu pelabuhan. Menurut BNPB, kerusakan bangunan akibat gempa paling banyak dilaporkan terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement