Rabu 15 Dec 2021 12:58 WIB

Presidential Threshold 0 Persen, Cak Imin: Itu Cita-Cita PKB

Meski 0 persen ideal, Cak Imin sebut, presidential threshold sebaiknya 5-10 persen.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), merespons isu ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 0 persen dengan mengatakan bahwa usulan tersebut merupakan cita-cita PKB. (Foto: Muhaimin Iskandar)
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A/foc.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), merespons isu ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 0 persen dengan mengatakan bahwa usulan tersebut merupakan cita-cita PKB. (Foto: Muhaimin Iskandar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), merespons isu ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 0 persen. Ia mengatakan, usulan tersebut merupakan cita-cita PKB.

"Itu cita-cita PKB sejak awal, cita-cita kita itu tapi belum terlaksana karena nggak ada pembahasan undang-undang," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/12).

Baca Juga

Menurut Cak Imin, idealnya presidential threshold minimal 5 persen, sedangkan maksimal 10 persen. "Itu cita-cita PKB," tegasnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, saat ini berlaku presidential threshold sebesar 20 persen. Cak Imin menjelaskan, alasan PKB mendukung agar besaran presidential threshold diturunkan dari yang berlaku saat ini supaya lebih memberi ruang kebebasan ekspresi.

"Semua punya hak yang sama idealnya 0 persen tapi kan nggak lucu juga, ya, harus ada pembatasan lah, ya, 5-10 persen tapi gagal, gagal karena sudah diputuskan tidak ada lagi pembahasan," ucapnya.

Baca Juga: Arab Saudi Siap Normalisasi Hubungan dengan Israel, Ini Syaratnya 

Sebelumnya, usulan presidential threshold 0 persen gencar disuarakan DPD RI. Dua anggota DPD melayangkan gugatan terhadap presidential threshold ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dua anggota DPD tersebut, yaitu Bustami Zainuddin dan Fachrul Razi.

Tidak hanya itu, usulan tersebut juga disuarakan Ketua KPK Firli Bahuri. Firli menyebut PT 0 persen  bisa mengentaskan korupsi. Terakhir, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga melayangkan gugatan terhadap PT ke MK.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ بَعَثْنٰهُمْ لِيَتَسَاۤءَلُوْا بَيْنَهُمْۗ قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْۗ قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالُوْا رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْۗ فَابْعَثُوْٓا اَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هٰذِهٖٓ اِلَى الْمَدِيْنَةِ فَلْيَنْظُرْ اَيُّهَآ اَزْكٰى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ اَحَدًا
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi), “Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun.

(QS. Al-Kahf ayat 19)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement