REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menanggapi proses jelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung akhir bulan ini. Muhaimin yakin, tensi tinggi jelang pemilihan ketua umum akan berakhir dengan bahagia nantinya.
"Biasa lah, NU itu kalau muktamar selalu gegeran gitu ya, tapi berakhir dengan ger-geran, happy-happy," ujar Muhaimin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/12).
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud sebelumnya memastikan, tidak ada intervensi pemerintah pada Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama. Karena, menurutnya, NU memiliki agenda tersendiri dan bukan merupakan agenda pemerintah.
"Karena muktamar kadang punya agenda yang bisa mengkritisi pemerintah. Muktamar mengkritisi pemerintah itu punya arti membangun," ujar Marsudi dalam keterangan yang diterima.
Ketika menyampaikan paparan pada Diskusi #SAFARI24 oleh Total Politik, Marsudi justru balas mempertanyakan mengenai apa yang dimaksud dengan intervensi pemerintah. Khususnya, pada instansi pemerintah yang mana.
"Yang tahu itu Gus Romli. Kalau Kiai Said menyebut instansi pemerintah, harus ditanyakan instansi pemerintah yang mana. Karena jelas arahnya akan ke mana. Kementerian pemerintah yang bisa dimanfaatkan oleh salah satu kandidat. Memang faktanya Kiai Said nggak punya kementerian yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kiai," ujar Marsudi.