Rabu 15 Dec 2021 15:43 WIB

Amerika Serikat Cari Alternatif Perundingan Nuklir Iran

Amerika Serikat sebut Iran tak konsisten dengan pakta perundingan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Amerika Serikat sebut Iran tak konsisten dengan pakta perundingan. Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.
Foto: Reuters/ISNA/Hamid Forootan/Files
Amerika Serikat sebut Iran tak konsisten dengan pakta perundingan. Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON –  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken setuju dengan pernyataan diplomat dari E3 yang terdiri dari Inggris, Prancis, dan Jerman mengenai negosiasi nuklir Iran di Wina.

Menurut para diplomat E3 hingga saat ini perundingan untuk menghidupkan kembali Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tidak membuahkan hasil. 

Baca Juga

Dia sepakat dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss yang pekan ini mengatakan perundingan Wina kali ini menjadi kesempatan terakhir Teheran untuk menyelamatkan JCPOA. 

Bagi Blinken hingga saat ini Iran belum juga terlibat dalam negosiasi yang sebenarnya. "Pernyataannya sangat jelas waktunya sudah hampir habis, Iran masih tidak terlibat dalam negosiasi yang sebenarnya, kecuali bila ada kemajuan kata E3, kesepakatan nuklir Iran hanya akan menjadi cangkang kosong," kata Blinken dalam konferensi pers di Fairmont Jakarta, Selasa (14/12). 

Dia mengatakan hingga saat ini Washington menilai Iran kehilangan waktu mereka yang berharga dengan mengajukan posisi yang sepenuhnya baru. Tidak konsisten dengan upaya kembali ke JCPOA. 

"Hingga hari ini, jam ini, kami terus, mengejar diplomasi karena itu yang tersisa, pada saat itu itu pilihan yang terbaik, tapi kami dengan aktif melibatkan sekutu dan mitra-mitra untuk alternatif," kata Blinken. 

Pernyataan E3 menunjukkan asesmen pesimistik mengenai upaya kembali menghidupkan perjanjian yang membatasi program nuklir Iran. 

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik negeri asal Paman Sam itu dari JCPOA pada 2018 lalu dan kemudian menerapkan kembali sanksi-sanksi ekonomi ke Iran. Teheran membalasnya dengan melanggar sejumlah ketentuan JCPOA. 

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, ingin kedua negara kembali mematuhi perjanjian tersebut dengan menggelar pembicaraan tidak langsung dengan Iran. 

Pertemuan itu harus ditengahi dengan pihak lain karena Teheran menolak bertemu langsung dengan pejabat Amerika Serikat. Negara-negara lain yang terlibat dalam JCPOA antara lain, Inggris, Cina, Prancis, Jerman, dan Rusia.  

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement