REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool akan melanjutkan kiprahnya di Liga Primer Inggris menjelang akhir pekan ini. The Red bertemu Newcastle United pada laga pekan ke-17 di Stadion Anfield, Jumat (17/12) dini hari WIB..
Jelas, tuan rumah diunggulkan menjadi pemenang. Namun fakta menunjukkan pada pertemuan kedua tim musim lalu, skuad polesan Juergen Klopp telah menyia-nyiakan tujuh peluang bersih. Ini yang harus diwaspadai kubu Merseyside Merah.
Pada musim 2020/21, total gol yang dicetak penggawa Liverpool mencapai angka 68. Itu jumlah gol paling sedikit yang ditorehkan the Reds dalam satu musim penuh pada era Klopp. Jika dibandingkan dengan musim ketika mereka juara (2019/20), ada pengurangan hingga 17 gol.
Mengapa situasi demikian terjadi? Kurang lebih, penyebabnya karena Roberto Firmino dan rekan-rekan tak cukup efektif memanfaatkan peluang yang tercipta. Dalam catatan opta, musim lalu, rival sekota Everton ini melewatkan 68 peluang bersih.
"Itu statistik terburuk mereka dalam lima musim terakhir, dan yang keempat terbanyak (melewatkan kans emas) dibandingkan dengan semua tim Liga Primer selama periode tersebut," demikian laporan yang dikutip dari Liverpoolecho, Rabu (15/12).
Jelas, kegagalan mengonversi peluang menjadi gol, terbukti merugikan Liverpool. Contoh nyata, yakni ketika the Reds berhadapan dengan Newcastle dalam dua pertemuan musim lalu. Pada pengujung Desember 2020, sewaktu bertempur di St James Park, Sadio Mane dkk memiliki tiga peluang bersih. Semuanya gagal berbuah gol. Skor akhir 0-0.
Lebih buruk lagi, ketika kedua tim bertemu di Anfield, pada April 2021. Tuan rumah sempat unggul cepat melalui Mohamed Salah pada menit ketiga. Setelah memimpin, Liverpool menyia-nyiakan empat kans emas. Di luar dugaan, the Magpies menyamakan kedudukan pada menit ke-95. The Reds gigit jari.
Salah menjadi sorotan. Ia penggawa Merseyside Merah yang paling banyak melewatkan peluang dalam dua pertandingan tersebut. Termasuk di lima laga tersisa menuju penghujung musim 2020/21. Selama periode tersebut, ia menyia-nyiakan setidaknya dua peluang bersih per pertandingan.
Kini sepanjang musim 2021/22, winger asal Mesir itu sedang mengganas. Namun tetap saja, Liverpool harus memperbaiki kekurangan mereka dalam hal penyelesaian akhir di lini depan. Itu terlihat ketika the Reds melawan Everton, Aston Villa, Wolverhampton Wanderers, dan AC Milan.
"Karena keempat pertandingan berhasil dimenangkan, Anda mungkin bertanya, di mana salahnya? Tetapi akan ada saat-saat ketika menyia-nyiakan peluang akan mahal bayarannya, seperti yang terjadi pada musim 2020/21," tambah laporan itu.
Kini Liverpool sedang menyiapkan diri jelang duel melawan Newcastle. Secara personal, Salah tak sabar untuk segera berjibaku di lapangan hijau. Sebuah rekor menarik menantinya. Ia berpotensi menyamai pencapaian Jamie Vardy yang mampu berkontribusi gol dalam 15 pertandingan beruntun di Liga Primer Inggris. Artinya, bukan hanya sekadar goal, assists juga bagian dari hitungan statistik ini.
Liverpool berada di posisi kedua klasemen sementara kompetisi terelite negeri Ratu Elizabeth. Dengan mengantongi 37 poin, the Reds tertinggal empat angka di belakang Manchester City. The Citizens sudah menyelesaikan 17 pertandingan.