Kamis 16 Dec 2021 11:46 WIB

Kapal Pengangkut 50 WNI Karam di Johor, 16 Orang Meninggal

Kapal penganggut WNI itu karam setelah dihantam gelombang besar.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Kapal karam. (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Kapal karam. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musibah menerpa kapal yang mengangkut 50 warga negara Indonesia (WNI). Kapal ini dilaporkan tenggelam di Tanjung Balau, Kota Tinggi Johor, pada Rabu (15/12).

Kapal tersebut ditemukan di pantai Tanjung Balau Kota Tinggi Johor pada Rabu (15/12) pukul 05.00 WS atau 0,3 NM sebelah tenggara Tenggara Tanjung Balau Kota Tinggi Johor dan menewaskan 11 penumpangnya. Selain itu, ditemukan juga 14 korban selamat dan 20 lainnya masih dalam pencarian hingga saat ini.

"KJRI Johor Bahru pada Rabu (15/12) sekitar pukul 09.00 telah menerima informasi dari Pusat Kawalan Operasi Maritim (MRSC) Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor dan IPD (Polres) Kota Tinggi Johor mengenai ditemukannya kapal karam," tulis keterangan resmi BP2MI di Johor, Kamis (16/12).

Berdasarkan keterangan resmi tersebut, Satgas KJRI Johor Bahru telah mendatangi lokasi kejadian. Kemudian bertemu dengan Timbalan Pengarah Operasi APMM Negeri Johor, Tn Simon dan Kapolres Kota Tinggi, Inspektur Zaireal untuk mendapatkan informasi dan koordinasi penanganan lebih lanjut.

"Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kedua pejabat tersebut didapati informasi bahwa kapal karam tersebut diduga membawa sejumlah 50 WNI," lanjutnya.

Dari 50 WNI tersebut, sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia, 14 orang selamat yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan dua orang perempuan. Kemudian dari 2 orang perampuan yang selamat, 1 orang telah dirawat di Hospital Kota Tinggi karena kondisi kritis (kekurangan cairan/dehidrasi), dan 20 penumpang lainnya masih dicari.

"Dari 12 orang laki-laki yang selamat, pihak polisi menduga satu orang di antaranya sebagai pelaku TPPO (tekong). Sebanyak 14 orang yang selamat telah diamankan oleh pihak Angkatan Tentara Malaysia (ATM) di Tanjung Sepang Kota Tinggi untuk dilakukan penyidikan dan tes PCR," katanya.

Selanjutnya, pada Rabu (15/12) pukul 13.30 WS telah dibawa ke Hospital Sultan Ismail (HSI) Johor untuk keperluan otopsi, tes PCR dan identifikasi (pengambilan sidik jari) oleh pihak forensik HIS. Satgas KJRI Johor Bahru pada pukul 14.30 WS mendatangi tempat terjadinya kapal karam untuk mencari dokumen/identitas penumpang kapal. 

"Setalah diperolah hasil PCR negatif, Satgas KJRI esok pada Kamis (16/12) akan menemui Ketua bagian Forensik HIS Dr. Zubair untuk keperluan pengambilan dokumentasi foto dan identifikasi ciri-ciri jenazah," sambungnya.

Dia mengatakan, jika 14 orang diduga WNI selamat telah dinyatakan negatif Covid-19 dan telah diserahkan dari Angkatan Tentara Malaysia kepada Jabatan Imigrasi Malaysia Negeri Johor. Satgas KJRI Johor Bahru akan melakukan verifikasi dan pendataan serta pendalaman informasi terkait kronolgis kejadian kecelakaan laut serta akan menghubungi pihak keluarga di Indonesia.

Berdasarkan informasi dari aparat terkait di tempat kejadian, diduga kapal karam tersebut saat menurunkan penumpang di sekitar perairan Tanjung Balau lalu dihantam ombak besar akibat cuaca buruk. Akibat dihantam ombak, kapal dalam posisi terbalik di tepi pantai dan ditemukan satu orang jenazah terperangkap dalam kapal terbalik. Sebanyak 10 jenazah lainnya ditemukan di daratan sekitar 30 meter dari tepi pantai. 

"Adapun jenis kapal yang digunakan yaitu Boat Pancung dengan ukuran Panjang 25 meter dan lebar 3 meter dilengkapi 4 mesin dengan kapasitas masing-masing mesin 200 HP, berangkat dari Tanjung Uban Keppri," terangnya.

Berikut nama-nama korban sementara. 

1. Fatimah asal Jember. 

2. Andy Maulana asal Cilacap. 

3. Andy Maulana dengan alamat Jalan Sibekel No.0138 RT 25 RW 8 Desa Pasuruhan Kec. Binangun Kab. Cilacap Jawa Tengah. 

4. Nasirah lahir di Cilacap 12 April 1979 dengan alamat Jalan Sibekel No.0138 RT 25 RW 8 Desa Pasuruhan Kec. Binangun Kab. Cilacap Jawa Tengah. 

5. Surya Kartikan Medika alamat Jalan Raya Jetis Nusawungu Cilacap an. Tukiman Martameja. 

6. Kepala Keluarga an. Gunaman, Suhartin (istri) dan Huratul Zakiyah (anak) dengan alamat di Ramban Bela Desa Lenek Rabanbiak Kec. Aikmel Kab. Lombok Timur NTB. 

7. Yoan Eki Sudiatma alamat Desa Kedongdong Daya Kec. Pringgasela Lombok Timur NTB. 

8. Dedi Suryadi alamat Desa Anjani Timur Kec. Suralaga Lombok Timur NTB.

9. Muhamad Nasir alamat Desa Balemontong I Kec. Pujut Lombok Timur NTB.

10. Samsuddin,  alamat Desa Pemasah Kec. Jerowaru Lombok Timur NTB. 

11. Alwi  alamat Desa Mampe Kec. Jerowaru Lombok Timur NTB. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement