Kamis 16 Dec 2021 12:36 WIB

Putri Mahkota Belanda Gelar Pesta di Tengah Lonjakan Infeksi Covid-19

Putri Mahkota Belanda Amalia mengundang 21 orang ke pesta ulang tahunnya pekan lalu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Ulang Tahun Ilustrasi. Putri Mahkota Belanda Amalia mengundang 21 orang ke pesta ulang tahunnya yang ke-18 pekan lalu.
Foto: Diolah
Ulang Tahun Ilustrasi. Putri Mahkota Belanda Amalia mengundang 21 orang ke pesta ulang tahunnya yang ke-18 pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Putri Mahkota Belanda Amalia mengundang 21 orang ke pesta ulang tahunnya yang ke-18 pekan lalu. Acara itu digelar saat Belanda mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona dan pemerintah meminta agar tuan rumah tidak menjamu lebih dari empat orang.

Dalam laporan tertulisnya pada parlemen Rabu (15/12) kemarin Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan Amalia membatalkan pesta dalam ruangan di menit-menit terakhir. Lalu mengadakan pesta kecil di taman istana.  

Baca Juga

Putri tertua Raja Willem-Alexander merayakan ulang tahunnya dengan tenang pada Selasa (14/12) lalu. Walaupun tidak ada peraturan yang dilanggar tapi pesta itu diadakan saat rumah-rumah sakit di Belanda kesulitan mencarikan ranjang pasien karena lonjakan kasus infeksi Covid-19 dan kekhawatiran menyebarnya varian Omicron.

Pemerintah Belanda memberlakukan peraturan pembatasan sosial di seluruh negeri termasuk menutup restoran dan toko-toko non-esensial. Pertandingan olahraga profesional dilakukan tanpa penonton dan tuan rumah diminta tidak menjamu lebih dari empat orang.

"Tamu-tamu diminta melakukan tes, semua sudah divaksin lengkap, diasumsikan mereka akan menjaga jarak," kata Rutte dalam suratnya ke parlemen mengenai pesta tersebut.

"(Tetapi Raja Willem-Alexander) memberitahu saya, bila dipikir-pikir ini bukan ide yang baik, saya kira itu reaksi yang masuk akal," tambahnya.  

Biasanya masyarakat tidak diberitahu mengenai kegiatan keluarga kerajaan. Pengumuman ini disampaikan setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ditekan karena kepala komunikasinya menghadiri pesta di Downing Street saat Inggris menerapkan pembatasan sosial ketat pada Natal tahun lalu.

Pada Oktober 2020 keluarga kerajaan Belanda memperpendek liburan di Yunani. Usai dikritik berjalan-jalan ke luar negeri di tengah pandemi sementara masyarakat biasanya disarankan tidak keluar negeri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement