REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan hingga sekarang belum muncul laporan transmisi komunitas dari kasus yang dialami seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Kemenkes pun meningkatkan presentasi pemeriksaan sampel genom sekuensing dari seluruh kasus konfirmasi Covid-19 untuk mendeteksi dini potensi transmisi komunitas omicron.
"Standar whole genome sequencing (WGS) biasanya lima persen, sekarang kami mau lakukan 10 persen. Semua kasus konfirmasi kami lakukan WGS," kata Budi saat menyampaikan keterangan pers perkembangan Covid-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis siang.
Upaya berikutnya adalah menggencarkan penggunaan reagen PCR menggunakan S-gene target failure (SGTF) agar omicron bisa diketahui lebih cepat. Budi menjelaskan, SGTF ini bisa memberikan marker atau indikasi dini bahwa kalau PCR positif kemungkinan besar omicron.
Metode PCR SGTF, menurut Budi, lebih cepat mendeteksi dini omicron bila dibandingkan metode WGS. Tas PCR tersebut hasilnya bisa diperoleh dalam empat sampai enam jam.
"Untuk genom sekuensing masih butuh lima sampai tujuh hari," katanya.