REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi berhasil meningkatkan budidaya kurma dan pohon palem di Semenanjung Arab. Arab Saudi di bawah program dan kemitraan lokal dan global juga berhasil memasarkan kurma dan meningkatkan produksinya untuk menjangkau berbagai pasar internasional.
National Center for Palms and Dates (CPD) adalah salah satu pendukung utama pertumbuhan pesat di sektor kurma ini. NCPD melakukan penerapan beberapa program untuk mengembangkan sektor kurma di Kerajaan Arab Saudi, meningkatkan efisiensinya, dan meningkatkan produktivitasnya dalam upaya meningkatkan aksesibilitasnya ke negara yang ditargetkan.
Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (16/12) semua upaya ini berkontribusi menjadikan Kerajaan Arab Saudi sebagai pengekspor kurma teratas di dunia. Saat ini, Arab Saudi berhasil mengirimkan kurma ke 107 tujuan internasional.
Arab Saudi adalah rumah bagi lebih dari 33 juta pohon palem dan lebih dari 123 ribu kepemilikan pertanian. Saudi juga memiliki 157 pabrik kurma.
Pabrik ini berkontribusi positif mendukung sektor kurma dan sawit dan banyak industri transformatif dan makanan, seperti medis, kosmetik dan industri bahan konstruksi. Secara angka, dukungan dan pemasaran kurma Arab Saudi berdampak positif pada sektor tersebut.
Nilai ekspor kurma pada 2021 tumbuh sebesar 7,1 persen dengan nilai 927 juta riyal. Sedangkan peningkatan jumlah ekspor pada tahun yang sama naik sebesar 17 persen menjadi 215 ribu ton. Riyadh dijadwalkan menjadi tuan rumah edisi kedua Pameran Internasional Kurma pada Kamis (16/12), di bawah pengawasan Pusat Nasional Kelapa Sawit dan Kurma, serta dengan partisipasi beberapa produsen kurma dan petani.