Kulon Progo Siagakan Cakruk Wisata Antisipasi Penyebaran Covid-19
Red: Nidia Zuraya
Pengunjung menikmati wisata di Air Terjun Kedung Pedut, Kulonprogo, Yogyakarta (ilustrasi). Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiagakan cakruk wisata istimewa menjadi posko-posko di 40 objek wisata yang tersebar di wilayah ini. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiagakan cakruk wisata istimewa menjadi posko-posko di 40 objek wisata yang tersebar di wilayah ini. Ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dan kemacetan lalu lintas di objek wisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Kamis (16/12), mengatakan Dispar telah menyelesaikan 40 cakruk wisata istimewa yang dihubungkan dengan alat komunikasi handy talky yang bersumber dari dana keistimewaan."Cakruk wisata istimewa ini bisa dimanfaatkan sebagai posko-posko, sehingga sudah kami koordinasikan dengan seluruh destinasi wisata. Posko akan kami siagakan di seluruh objek wisata yang berjumlah 40 titik dengan memanfaatkan cakruk wisata istimewa," kata Joko.
Ia mengatakan Dispar sudah melakukan pelatihan kepada anggota cakruk wisata istimewa mengantisipasi kecamatan lalu lintas di objek wisata, bila mana satu objek wisata terjadi penumpukan wisatawan bisa digeser ke objek wisata yang lain. Sehingga objek wisata yang berpotensi penumpukan wisatan seperti Pantai Glagah, Waduk Sermo dan Nglinggo dapat diatasi.
"Kami berharap ada perhatian khusus di Nglinggo karena di sana ada Tumpeng Menoreh dari Dinas Perhubungan, karena pada hari-hari biasa juga terjadi penumpukan wisatawan. Tentu pada libur natal dan tahun baru nanti, potensi penumpukan kendaraan wisatawan lebih tinggi lagi," katanya.
Joko mengatakan pihaknya melakukan koordinasi secara intensif kepada pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata kuliner. Untuk aplikasi PeduliLindungi, 75 persen objek wisata di Kulon Progo sudah terpasang. Sebelihnya masih menunggu dari QR Code PeduliLindungi dari Kementerian Kesehatan.
"Kami mengharapkan Dinas Kesehatan membantu kami supaya objek wisata yang belum diberi QR Code PeduliLindungi segera diterbitkan dari Kementerian Kesehatan. Hal ini karena menjadi syarat beroperasinya objek wisata dan jasa usaha pariwisata," katanya.
Lebih lanjut, Joko mengatakan semangat pekaku wisata sangat luar biasa menyongsong Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pelaku wisata bahkan sudah menyiapkan pawang hujan supaya saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 dalam kondisi cerah, dengan harapan jumlah pengunjung sangat tinggi.
"Artinya mereka sangat bersemangat meraih rupiah yang banyak untuk mendongkrak ekonomi mereka," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono meminta Dispar, dan Dinas Perhubungan melakukan pengecekan terhadap kendaraan wisata yang digunakan pelaku wisata mengantar ke objek wisata, seperti di Sermo, Pengasih, Nglinggo dan lainnya."Hal ini untuk memberikan kepastian keamanan kendaraan aman bagi wisatawan yang menaikinya. Jangan sampai objek wisata Kulon Progo tercoreng karena kelalaian tidak memperhatikan kendaraan yang disewakan kepada wisatawan," katanya.