Kamis 16 Dec 2021 21:54 WIB

Omicron Masuk Indonesia, Jokowi Minta Pejabat Tahan Diri ke Luar Negeri

Jokowi meminta pejabat menahan diri untuk pergi keluar negeri.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi meminta pejabat tahan diri tidak keluar negeri pascaadanya kasus Omicron di Indonesia (foto: ilustrasi)
Foto: Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Jokowi meminta pejabat tahan diri tidak keluar negeri pascaadanya kasus Omicron di Indonesia (foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat dan pejabat negara agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri di tengah ancaman varian Omicron. Saat ini, varian Omicron telah terdeteksi ditemukan di Indonesia.

"Saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri, paling tidak sampai situasi mereda," ujar Jokowi saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12).

Baca Juga

Jokowi pun mengingatkan masyarakat agar tak panik terhadap munculnya varian Omicron di Indonesia. Namun demikian, ia meminta agar masyarakat juga meningkatkan kewaspadaannya sehingga tak terpapar oleh varian ini.

"Waspada penting. Tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik," kata Jokowi.

Menurutnya, ditemukannya varian Omicron di Indonesia ini memang tak terelakkan karena karakter penularannya yang sangat cepat. Menghadapi varian baru ini, Presiden pun mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama mencegah penyebaran varian Omicron di berbagai daerah.

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Tanah Air. Jangan sampai terjadi penularan lokal," kata Jokowi.

Baik pemerintah dan masyarakat, lanjutnya, harus tetap berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik, mempertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, serta menjaga tingkat penularan agar bertahan di bawah 1.

Jokowi menyampaikan, sejauh ini varian Omicron belum menunjukan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah mendapatkan vaksin. Karena itu, ia meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi dosis lengkap agar segera mendatangi fasilitas kesehatan.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan meskipun kondisi kasus di Tanah Air saat ini masih terkendali.

"Tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan untuk pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi ditingkatkan lagi," ungkapnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement