Kamis 16 Dec 2021 22:55 WIB

Spinal Cord Injury Bisa Sebabkan Sakit Parah dan tidak, Ini Penjelasannya

'Spinal cord injury' merupakan cedera yang dialami selebgram Laura Anna.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
'Spinal cord injury' merupakan cedera yang dialami selebgram Laura Anna (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
'Spinal cord injury' merupakan cedera yang dialami selebgram Laura Anna (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah alami kecelakanaan, selebgram, Laura Anna menjadi pejuang spinal cord injury atau cedera tulang belakang. Penyakit ini tidak boleh diabaikan karena bisa menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya, seperti Laura Anna yang menderita kelumpuhan.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, Kamis (16/12), siapa pun yang memiliki trauma signifikan pada kepala atau leher memerlukan evaluasi medis segera untuk cedera tulang belakang. Faktanya, paling aman untuk berasumsi bahwa korban trauma mengalami cedera tulang belakang sampai terbukti sebaliknya.

Baca Juga

Menurut laman Mayo Clinic, cedera tulang belakang yang serius tidak selalu langsung terlihat. Jika tidak diketahui, cedera yang lebih parah dapat terjadi. Selain itu, mati rasa atau kelumpuhan bisa langsung atau datang secara bertahap. Laman ini menjelaskan waktu antara cedera dan pengobatan dapat menjadi penting dalam menentukan tingkat dan tingkat keparahan komplikasi dan kemungkinan tingkat pemulihan yang diharapkan.

Jika Anda mencurigai seseorang mengalami cedera punggung atau leher, jangan pindahkan orang yang terluka. Hal ini bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dan komplikasi serius lainnya. Lebih baik segera hubungi nomor bantuan medis darurat setempat Anda.

Saran lainnya, tetap diamkan orang tersebut. Letakkan handuk tebal di kedua sisi leher atau pegang kepala dan leher untuk mencegahnya bergerak sampai perawatan darurat tiba. Selain itu, berikan pertolongan pertama dasar, seperti menghentikan pendarahan dan membuat orang tersebut nyaman, tanpa menggerakkan kepala atau leher.

 

Penyebab

Cedera sumsum tulang belakang dapat terjadi akibat kerusakan pada tulang belakang, ligamen atau cakram tulang belakang atau pada sumsum tulang belakang itu sendiri. Cedera tulang belakang traumatis dapat berasal dari pukulan traumatis yang tiba-tiba pada tulang belakang Anda yang membuat patah, terkilir, meremukkan, atau menekan satu atau lebih tulang belakang Anda. 

Ini juga bisa terjadi akibat luka tembak atau pisau yang menembus dan memotong sumsum tulang belakang Anda. Kerusakan tambahan biasanya terjadi selama berhari-hari atau berminggu-minggu karena pendarahan, pembengkakan, peradangan dan akumulasi cairan di dalam dan sekitar sumsum tulang belakang Anda.

Cedera tulang belakang nontraumatic dapat disebabkan oleh arthritis, kanker, peradangan, infeksi atau degenerasi diskus tulang belakang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement