Jumat 17 Dec 2021 03:49 WIB

MUI Ingatkan Masyarakat Jangan Panik dan Tetap Waspada Omicron

Lembaga Kesehatan MUI ingatkan jaga prokes demi tidak terjangkit Omicron

Warga berjalan menuju Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jakarta, Kamis (16/12). DKI Jakarta kembali ditetapkan menjalani PPKM level satu selama libur natal dan tahun baru (nataru) mendatang. Penerapan PPKM Level 1 ini berlaku 14 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022. Masyarakat pun dihimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Warga berjalan menuju Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jakarta, Kamis (16/12). DKI Jakarta kembali ditetapkan menjalani PPKM level satu selama libur natal dan tahun baru (nataru) mendatang. Penerapan PPKM Level 1 ini berlaku 14 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022. Masyarakat pun dihimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat agar jangan panik dan tetap waspada terhadap varian Omicron, setelah terdeteksi pada seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

"Tapi kita tetap harus waspada dengan mencegah lebih baik dari mengobati," ujar Wakil Ketua Lembaga Kesehatan MUI Bayu Wahyudi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (17/12).

Bayu menjelaskan bahwa pada umumnya virus memiliki sifat untuk terus bermutasi. Mutasi itu membuat virus dapat menjadi lebih cepat menular ataupun sebaliknya.

Guna meminimalisir tertular COVID-19, cara paling mudah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti selalu memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menjaga jarak.

"(Penyebaran virus) hanya masalah waktu saja, karena secara alami virus umumnya mempunyai sifat akan bermutasi. Jangan ke daerah endemik, mencegah masuk ke Indonesia orang yang terpapar dan barang yang masuk harus disterilkan," kata dia lagi.

Baca juga : Omicron Masuk Indonesia, Ketahui 3 Hasil Studi Pakar Terhadap Omicron

Selain itu, kata Bayu, kondisi tubuh juga perlu dijaga dengan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, berolahraga, berjemur, dan mengonsumsi Vitamin C,B, dan D. Baginya, yang sangat penting untuk dilakukan ialah berdoa kepada Allah SWT. agar tetap sehat dan bahagia, serta bersyukur atas segala nikmatnya.

"Harus yakin dengan berserah diri hanya pada Allah SWT, dan tetap yakin bahwa Allah SWT akan melindungi umatnya dari berbagai fitnah apa pun juga," katanya pula.

Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran sampai tujuh hari ke depan mengantisipasi penularan varian Omicron pada level komunitas, menyusul ditemukannya kasus penularan di area itu.

Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinves, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan COVID-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait.

"Perkembangan situasi terakhir menjadikan Pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Suharyanto.

Baca juga : Epidemiolog: Hadapi Omicron Perlu Penanganan yang Serius

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement