Bandara Ngloram akan Diresmikan Presiden Hari Ini
Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Warga bermain di landasan pacu Bandara Ngloram, Cepu, Blora, Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2020). | Foto: Antara/Yusuf Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Kamis (16/12). Bandara tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini (17/12).
"Bandara Ngloram dalam kondisi baik dan siap untuk diresmikan. Alhamdulillah sesuai harapan kita juga, penerbangan dari maskapai Citilink telah beroperasi kembali di Bandara Ngloram pada 26 November 2021,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (16/12).
Budi memastikam sudah mengecek kesiapan sejumlah fasilitas bandara. Termasuk dari sisi udara seperti landasan pacu, pagar pengaman, dan sisi darat seperti bangunan terminal penumpang.
Saat ini, maskapai Citilink melayani penerbangan rute Jakarta (Bandara Halim Perdanakusumah) menuju Bandara Ngloram sebanyak dua kali dalam sepekan. Penerbangan tersebut dilakukan setiap Senin dan Jumat.
“Beroperasinya Bandara Ngloram sebagai bandara komersil merupakan salah satu bentuk sinergi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan operator penerbangan, dalam mewujudkan konektivitas dari dan menuju Blora, Jateng,” jelas Budi.
Bandara Ngloram dapat menjadi alternatif konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat di Jawa Tengah seperti Blora, Bojonegoro, dan sekitarnya. Selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah yang dikenal menjadi pusat aktivitas industri perminyakan dan industri bisnis lainnya.
Sebelumnya Bandara Ngloram adalah bandara milik PT Pertamina (Persero) yang dibangun untuk menunjang operasional perusahaan. Bandara tersebut sudah tidak beroperasi lagi sejak 1984.
Bandara Ngloram mulai dibangun oleh Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara sejak tahun 2018 hingga 2021 menggunakan APBN. Pembangunan tersebut dilakukan dengan pengembangan perpanjangan runway, pelapisan, pembuatan taxiway, apron, pagar pengaman, dan terminal penumpang senilai Rp 132 miliar. Desain pembangunan terminal Bandara ini merupakan hasil karya arsitek pemenang sayembara desain bandara.
Bandara Ngloram memiliki landas pacu sepanjang 1.500 meter, taxiway 142 meter, danapron 90 meter. Bandara tersebut mampu didarati pesawat ATR 72 san memiliki terminal penumpang seluas 3.600 meter kubik yang dapat memuat kapasitas hingga 210 ribu penumpang per tahun.