REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) Martin Griffiths memuji langkah Arab Saudi melalui Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) dalam mendukung Yaman dan meringankan penderitaan rakyatnya.
Menurutnya, Arab Saudi tidak hanya donatur penting bagi Yaman. Lebih dari itu, Griffiths mengatakan, Arab Saudi juga merupakan donatur penting bagi semua negara yang membutuhkan bantuan.
Hal ini disampaikan Griffiths setelah kunjungannya ke markas KSRelief pada Rabu lalu, merujuk pada pencapaian besar Arab Saudi melalui KSRelief di Yaman.
Griffiths menambahkan, upaya yang dilakukan Arab Saudi di Yaman ibarat membersihkan Yaman dari ranjau Houthi dengan merehabilitasi anak-anak yang direkrut untuk konflik Yaman.
Selain itu KSRelief juga menyuguhkan program dukungan makanan keamanan dan peningkatan sektor kesehatan Yaman.
"Di samping upaya memerangi penyebaran pandemi virus Covid-19 dan membatasi risiko penularan virus," ujarnya, dilansir dari Asharq al-Awsat, Kamis (16/12).
Griffiths juga menyampaikan penghargaan kepada Kerajaan Arab Saudi atas dukungan keuangannya yang murah hati untuk Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dan badan-badan PBB lainnya. Arab Saudi akan memiliki peran sentral dalam administrasi OCHA di masa depan.
Kerja sama yang dijalin antara agenda dan KSRelief, menurut Griffiths, memiliki beberapa aspek dan tidak terbatas pada pembiayaan semata. Kedua belah pihak bekerja sama dalam memerangi beberapa tantangan terkait dengan pemberian bantuan kepada penerima manfaat.
Hal itu terutama soal pekerjaan kemanusiaan yang berfokus pada netralitas dan non-diskriminasi. Griffiths juga mengatakan, Kerajaan Arab Saudi pada tahun depan akan mengepalai kepresidenan OCHA Donor Support Group.
Sebelumnya, pada 2020 lalu Arab Saudi mendapatkan penghargaan Organisasi Bulan Sabit Merah dan Palang Merah Arab (ARCO). Penghargaan Abu Bakr Al-Siddiq kelas I, diberikan kepada Raja Salman saat resepsi di Riyadh pada Rabu (1/1/2020).
Selain itu, menurut laporan Saudi Press Agency, yang dilansir dari Saudi Gazette, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas peran kemanusiaan perintis Kerajaan, yang menduduki puncak daftar negara donor dengan bantuan melebihi 40 miliar dolar AS (atau sekitar 555 triliun rupiah) selama 15 tahun terakhir hingga 2019.
Pada kesempatan itu, Raja Salman menghargai peran ARCO dalam pekerjaan kemanusiaan. Sementara itu, dalam pidatonya, Sekjen ARCO, Saleh bin Hamad Al-Tuwaijri, berterima kasih dan menghargai bantuan yang diberikan Kerajaan kepada mereka yang terkena dampak bencana dan krisis dan upaya Raja di tingkat regional dan internasional untuk mengurangi penderitaan manusia.
“Kerajaan berada di puncak daftar negara-negara donor dan mengalokasikan dari pendapatan nasionalnya persentase bantuan tertinggi dibandingkan dengan negara-negara donor lainnya, karena statistik menunjukkan bahwa jumlah bantuan Saudi melebihi 40 miliar dolar yang didistribusikan di antara 124 negara di semua benua selama 15 tahun terakhir,” tambahnya.