Mahasiswa UII Konversi Jelantah Jadi Biodiesel
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UII Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketergantungan masyarakat akan minyak goreng sawit sulit tergantikan sebagai bahan baku masakan rumah tangga. Tidak jarang, minyak goreng sering digunakan masyarakat berulang kali karena alasan praktis dan lebih ekonomis.
Sayangnya, penggunaan jelantah sebabkan efek buruk kesehatan dan lingkungan. Di tangan-tangan mahasiswa Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia (UII), jelantah dapat diolah menjadi bahan bakar biodiesel dan produk-produk bermanfaat lainnya.
Tim yang dibimbing Imam Sahroni dan diketuai oleh Randy Ramadhani ini berhasil mendapatkan bantuan dana hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2020. Serta, hibah Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) 2021.
Tim yang mengembangkan reaktor biodiesel dinamai One Pot Reaction. Luarannya juga jadi cikal bakal pemberdayaan UII melalui Posko Bank Energi Tim Bina Desa HMK UII di Padukuhan Kalisoro, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman, DIY.
Randy mengatakan, sampai saat ini tim mahasiswa HMK UII bersama-sama dengan masyarakat Padukuhan Kalisoro masih melakukan praktek. Baik mengenai proses, pemanfaatan dan pengolahan minyak jelantah menjadi bahan aditif bermanfaat.
"Melalui program ini, kita mau memberdayakan ibu-ibu untuk mengumpulkan minyak jelantah melalui bank energi yang kita bentuk menjadi biodiesel. Selain itu, kita juga melatih masyarakat untuk memprosesnya menjadi sabun dan juga lilin," kata Randy, Kamis (16/12).
Ia menerangkan, pengoperasian One Pot Reaction dilakukan melewati tiga reaktor tabung. Tabung pertama terdapat proses pengadukan antara metanol (CH3OH) dengan natrium hidroksida (NaOH). Dalam tabung kedua terjadi proses transesterifikasi.
Transesterifikasi dilakukan selama satu jam, menghasilkan biodiesel dan produk samping gliserol. Biodiesel dari transesterifikasi harus dimurnikan dulu dengan ditambah air hangat 2/3 volume biodiesel untuk dipisahkan dan diuapkan sisanya.
Kini, Tim Bina Desa HMK UII masih fokus untuk melanjutkan program pemberdayaan masyarakat. Intinya, kata Randy, masyarakat dilatih untuk bisa dulu dan ketika sudah bisa, alatnya nanti mungkin akan dipromosikan agar desa-desa lain meniru.
Masyarakat Padukuhan Kalisoro mengaku mendapat banyak manfaat dari Bank Energi yang berjalan setahun terakhir. Seorang warga, Ibu Grefy menekankan, hasilnya bisa digunakan sebagai bahan bakar solar dari mesin traktor, diesel atau pompa.
Selain itu, ia menambahkan, minyak jelantah sisa pembakaran rumah tangga yang dikumpulkan masyarakat bisa bermanfaat untuk lingkungan jika diolah kembali dan lebih bernilai ekonomis. Karenanya, Grefy berharap, pemberdayaan bisa berlanjut.
"Berharap program pemberdayaan yang dilakukan TIM Bina Desa HMK UII terus berlanjut dan semakin berkembang," ujar Grefy.