REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Edi Prio Pambudi mengatakan bidang kesehatan berperan penting dalam memulihkan perekonomian.
"Penurunan kesehatan akan mempengaruhi produktivitas dalam perekonomian khususnya dalam PDB (Pendapatan Domestik Bruto)," kata Edi dalam Webinar Nasional Peluncuran Science20 dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, Kamis (16/12).
Edi menyampaikan, di Indonesia setidaknya ada sejumlah penyakit yang menyebabkan tingkat kematian yang tinggi, seperti stroke, Ischaemic Heart Disease, Diabetes, TBC, Cirrhosos, dan lainnya. Penyakit-penyakit tersebut masih menjadi hambatan dalam produktivitas.
"Apalagi adanya pandemi Covid-19, tentunya mereka yang memiliki penyakit-penyakit tersebut di atas akan makin berkurang produktivitasnya. Ini adalah pekerjaan rumah kita bersama bagaimana menciptakan kesehatan global," ujar Edi.
Oleh karena itu, ia berharap forum Science20 bisa menghasilkan terobosan-terobosan baru untuk menopang terutama tiga isu utama, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan yang menjadi fokus Presidensi G20 Indonesia. Ajang ini menjadi momentum meningkatkan diplomasi ekonomi melalui upaya menciptakan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pascakrisis.
Edi menambahkan, saat ini peranan industri untuk kesehatan amatlah penting, karenanya dukungan semua pihak dalam pengembangan industri harus diwujudkan. "Dalam Presidensi G20 Indonesia, kita juga memasukkan isu industri karena ini penting. Dari sisi ekonomi industri akan bermanfaat untuk melepaskan Indonesia dari middle income trapp," kata Edi.
Demikian juga di dalam kesehatan, Edi menyampaikan bahwa industri sangat penting, karena seperti di Indonesia, 90 persen lebih farmasi masih bergantung pada impor. Ia berharap ada kemandirian untuk mensubstitusi impor, terutama untuk mengurangi defisit yang cukup besar.