Jumat 17 Dec 2021 17:13 WIB

Mulai 2022, Pupuk Kaltim Mulai Gunakan Energi Baru Terbarukan

Penggunaan EBT telah disusun dalam peta jala perusahaan dalam 40 tahun ke depan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Memasuki tahun 2022, PT Pupuk Kalimantan Timur anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mulai fokus pada penggunaan energi terbarukan (EBT).
Foto: facebook.com/pupukkaltim
Memasuki tahun 2022, PT Pupuk Kalimantan Timur anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mulai fokus pada penggunaan energi terbarukan (EBT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki tahun 2022, PT Pupuk Kalimantan Timur anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mulai fokus pada penggunaan energi terbarukan (EBT). Penggunaan EBT juga telah disusun dalam peta jala perusahaan dalam 40 tahun ke depan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi, mengatakan, saat ini, dunia telah sepakat bahwa penggunaan bahan bakar fosil harus berkurang. Itu juga terlihat dari konsensus yang disetujui oleh 196 negara untuk mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil di konferensi COP26 yang berakhir pada 13 November lalu.

Baca Juga

Untuk itu, tantangan Pupuk Kaltim di masa depan adalah untuk mengimplementasikan strategi pertumbuhan kedua kami ke arah industri kimia yang berkelanjutan. "Roadmap (peta jalan) tersebut akan terus kami kembangkan dengan fokus pada tiga fondasi utama, yaitu efisiensi energi lewat digitalisasi, diversifikasi usaha dengan bahan baku energi terbarukan, dan melakukan praktik ekonomi sirkular guna memanfaatkan emisi produksi menjadi komoditas bisnis baru,” kata Rahmad, Jumat (17/12).

Indonesia menargetkan emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060. Langkah strategis yang tengah diterapkan pemerintah diantaranya adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.