Jumat 17 Dec 2021 17:47 WIB

Intelijen Israel Tuding Dua Warga Palestina Jadi Mata-Mata Hamas

Intelijen Israel Shin Bet mendakwa dua warga Palestina atas tuduhan mata-mata

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Seorang militan bertopeng dari Brigade Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengambil posisi untuk mengamankan rekan-rekannya yang berbaris di sepanjang jalan utama kamp pengungsi Nusseirat, Jalur Gaza tengah, Kamis, 28 Oktober 2021. Intelijen Israel Shin Bet mendakwa dua warga Palestina atas tuduhan menjadi mata-mata Hamas. Ilustrasi.
Foto: AP/Adel Hana
Seorang militan bertopeng dari Brigade Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengambil posisi untuk mengamankan rekan-rekannya yang berbaris di sepanjang jalan utama kamp pengungsi Nusseirat, Jalur Gaza tengah, Kamis, 28 Oktober 2021. Intelijen Israel Shin Bet mendakwa dua warga Palestina atas tuduhan menjadi mata-mata Hamas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dinas intelijen Israel Shin Bet mendakwa dua warga Palestina atas tuduhan pelanggaran keamanan serius. Kedua warga Palestina tersebut diduga menjadi mata-mata untuk Hamas.

Kedua pria Palestina it, ditangkap pada 29 November. Mereka diduga melakukan operasi pengumpulan intelijen yang terkait dengan infrastruktur militer Israel, termasuk sistem pertahanan rudal Iron Dome.

Baca Juga

Mereka telah diidentifikasi sebagai Hussein Biari (30 tahun) warga Jaffa dan Mahmoud Ahmad (33 tahun) warga Jalur Gaza. Hasil penyelidikan menemukan kedua warga Palestina tersebut menerima instruksi dari Hamas dan bekerja secara diam-diam untuk memotret tentara Israel di Stasiun Pusat Ashkelon.

Menurut Jerusalem Post, Hamas meminta Biari untuk menghasut penduduk Arab di Israel melawan negara, mendapatkan senjata, dan melakukan serangan di wilayah Israel. Shin Bet mengatakan Hamas mengambil keuntungan dari penyeberangan perbatasan untuk mempromosikan aktivitas teroris di Israel.