Siaga Kampung Tangguh di Surabaya Cegah Omicron
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Siaga Kampung Tangguh di Surabaya Cegah Omicron (ilustrasi) | Foto: Prayogi/Republika.
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menyiagakan kembali Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang tersebar di Kota Pahlawan setelah Covid-19 varian Omicron ditemukan di Indonesia. Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, pihaknya juga bakal mengetatkan penerapan protokol keaehatan masyarakat, dimana operasi Prokes bakal kembali digalakkan.
"Jadi, kita lebih menggencarkan Prokes, dan itu dibantu oleh Kapolrestabes, TNI, dan jajaran 3 pilar. Operasi Prokes dan swab massal tetap kita lakukan pada waktu-waktu tertentu," kata Irvan di Surabaya, Jumat (17/12).
Irvan juga menyatakan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah meminta camat dan lurah agar mengaktifkan kembali Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di wilayah masing-masing. Satgas kampung wani ini tetap diberdayakan untuk tetap waspada, kemudian mengantisipasi, dan melaporkan warganya, terutama yang melakukan perjalanan dari luar kota dan juga luar negeri.
Irvan melanjutkan, bagi warga yang melakukan perjalanan dari luar kota maupun luar negeri, bakal dipantau ketat. "Jadi, bukan hanya perjalanan luar negeri saja yang dicatat dan diawasi, tapi pelaku perjalanan luar kota. Satgas Kampung Tangguh bisa melakukan pencatatan dan pengamatan jika seandainya terjadi apa-apa kepada warga tersebut," ujarnya.
Meski begitu, Irvan menegaskan Pemkot Surabaya tidak melarang masyarakat dalam beraktivitas. Tapi harus tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Setiap kegiatan masyarakat yang mengumpulkan orang banyak, harus mendapat rekomendasi dari Satgas. Supaya dipastikan pelaksanaannya betul-betul menjalankan Prokes.
Dinkes Surabaya juga diakuinya telah diminta untuk melakukan aktif case finding, demgan melakukan testing secara masif. Baik di perkantoran swasta maupun pemerintah. Selama ini, testing di perkantoran sudah dilakukan dan diakuinya akan terus digalakkan lagi.
Juru Bicara Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al Farabi menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan kasus Covid-19 varian Omicron di Jatim. Jibril memastikan pihaknya terus melakukan pengawasan untuk mencegah masuknya Covid-19 varian Omicron.
"Kita ssndiri di Jawa Timur saat ini belum menemukan (Omicron) tapi kita terus melakukan surveillance ketat untuk memastikan apakah ada varian Omicron atau tidak," ujarnya.
Pengawasan ketat yang dilakukan, lanjut Jibril, adalah dengan melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap sample PCR yang CT Valuenya rendah dan penyebaran virusnya terbilang cepat. Whole Genome Sequencing dilakukan di ITD Universitas Airlangga. Ketika ditemukan tanda-tanda yang mengaran kepada Covid-19 varian Omicron, pasien tersebut bakal langsung dilakukan penanganan intensif.
"Sampai sekarang kita belum menemukan yang menggambarkan kemiripan dengan varian Omicron," ujarnya.
Jibril meyakini, Covid-19 varian Omicron bisa diantisipasi agar tidak mudah masuk ke Jatim. Mengingingat saat ini tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sudah lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ditambah lagi capaian vaksinasi Covid-19 yang terus meningkat, bahkan sudah melebihi angka 70 persen.
"Kita juga sudah menjalin kolaborasi yang baik dengan seluruh jajaran Forkopimda. Harapan kami ini bisa terus menekan kasus Covid-19 dan jangan sampai Omicron masuk ke Jatim," kata Jibril.