Jumat 17 Dec 2021 19:04 WIB

Turki Didepak dari Pembelian F-35, Akibat Rusia atau Israel?

Turki kembali mengungkit AS yang mendepaknya dari pembelian jet F-35

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Turki kembali mengungkit AS yang mendepaknya dari pembelian jet F-35. Ilustrasi.
Foto: Reuters/US Navy/Handout
Turki kembali mengungkit AS yang mendepaknya dari pembelian jet F-35. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki kembali mengungkit keputusan Amerika Serikat (AS) mendepaknya dari program jet tempur F-35. Washington telah menjelaskan alasan utama di balik langkah tersebut adalah karena Ankara membeli sistem rudal S-400 Rusia.

Menurut seorang pejabat senior Turki, AS menyingkirkan Turki dari program jet tempur F-35 karena khawatir tentang kemungkinan spionase Rusia melalui sistem rudal S-400. Namun AS tak pernah menjelaskan hal itu secara detail kepada Turki.

Baca Juga

"Mereka (AS) tidak ingin berbagi cara dan metode kemungkinan spionase Rusia melalui sistem rudal Rusia pada F-35. Mereka memperlakukannya sebagai rahasia negara," kata pejabat Turki tersebut dikutip laman Middle East Eye, Kamis (16/12).

Turki telah mengikuti program F-35 sejak awal 2000-an. Mereka telah menggelontorkan dana setidaknya 1,4 miliar dolar AS untuk keperluan pengembangan dan produksi serta teknologi generasi kelima yang canggih.

Namun setelah bertahun-tahun perselisihan diplomatik, Oktober lalu AS dan mitranya mendepak Turki dari program jet tempur F-35. Pembelian sistem rudal S-400 milik Rusia oleh Turki menjadi alasan Washington mengambil langkah demikian.

Para pejabat AS telah berulang kali mengatakan kepada Turki bahwa S-400 dapat mengumpulkan informasi sensitif tentang teknologi F-35. Dengan demikian, tak mungkin bagi Pentagon mempertahankan Ankara dalam program tersebut. "S-400 tidak kompatibel dengan F-35 dan Turki telah ditangguhkan dari program ini," kata juru bicara Departemen Pertahanan AS Jessica Maxwell.

Dia mengungkapkan,membeli persenjataan Rusia membawa pendapatan, akses, dan pengaruh Moskow. "Kami mendesak Turki dan semua mitra serta sekutu AS untuk menghindari pembelian semacam ini," ujar Maxwell.

Alih-alih percaya pada penjelasan AS, sejumlah pejabat Turki mencurigai ada faktor lain yang membuatnya didepak dari program jet tempur F-35. Lobi Israel adalah salah satu kemungkinan besarnya.

Pada 2019, media Israel sempat melaporkan pemerintahan negara tersebut mengambil "jalur belakang" untuk memastikan AS memblokir penjualan F-35 ke Turki. Hal itu dilakukan guna mempertahankan keunggulan militer Israel di kawasan.

Terkait S-400, sistem rudal itu disebut lebih unggul dibandingkan US Patriot. Para ahli percaya S-400 dapat mendeteksi dan menembak jatuh target termasuk rudal balistik, jet musuh, serta pesawat nirawak (drone) hingga jarak 600 kilometer pada ketinggian antara 10 meter dan 27 kilometer. S-400 dapat melesat dengan kecepatan maksimum 17 ribu kilometer per jam, sedangkan US Patriot hanya 5.000 kilometer per jam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement